Langsung ke konten utama

Andrie Whe si Tukang Tidur?



Entahlah, saya harus mulai dari mana...
Memang seperti yang terlihat, baik di acara gathering atau pun seminar saya selalu tertidur. Sampai saya dikenal oleh 'Orang Bertopi' si tukang tidur. Dimana saja!
Baiklah, ini bukan postingan pembelaan atau pun untuk menjaga citra. Saya akan mulai bercerita alasannya...

SAYA TIDAK KUAT BERTAHAN DI RUANGAN BER-AC!

Ok, akan saya ceritakan apa saja yang diingat dalam foto-foto diatas.

NBC #14 SOLO

Ini adalah pengalaman yang seru, siapa sih yang tidak kenal acara nasionalbootcamp.com? Apalagi di kalangan penggiat Digital Marketing. Siapa saja, apalagi seorang Imers (sebutan orang yang menggeluti dunia Internet Marketing) wajib rasanya ikut acara ini.

Nah, saya ke acara ini.. syukur alhamdulillah tidak mengeluarkan biaya yang terlalu besar. NBC mengadakan photo contest dan lumayan kontroversial pemenangnya :D . Tapi kita disini tidak sedang membahas itu, bisa 1000 kata nanti panjangnya.

Di NBC #14 Solo saya sekamar dengan seorang Mastah, yakni mas Teddy Irawan dan kebetulan beliau ini penggemar ruangan ber-AC (WHATTTT!!!). Yap, dan disinilah kisahnya mulai. Setiap malam kami selalu perang ON/OFF AC. Dan akibatnya di hari kedua, saya total tidak kemana-mana. Tidur seharian! Iyaa.... saya masuk angin, mana tidak ada Emak saya yang bisa dimanta kerokan -_-.. dan obatnya adalah tidur panjang.

Dan itu foto saya yang diabadikan oleh mas Teddy Irawan yang penuh kemenangan.

NBC #15 BALI

Well, sampai kita di chapter Bali. Disini tidak ada yang namanya PERANG AC. Karena syukur alhamdulillah saya satu kamar seorang diri. Terima kasih banyak kepada panitia, mbak Saskia Lubis.
Tapi yaa itu, karena saya tidak kuat seharian di AC. Apalagi acaranya sampai malam, ya sudah saya tidur juga.
Di Bali tidak acara saya kena masuk angin, mungkin sangking senangnya dapat kamar sendiri apalagi di depannya ada kolam renang pribadi. (semoga ini dibaca oleh panitia)

GATHERING IMERS JAKARTA

Ini yang paling fenomenal! Bagaimana tidak? Di acara itu saya adalah seksi sibuk bagian jeprat-jepret, yaa otomatis capai donk? Apalagi seharian. -_-
Pertama saya duduk di depan dan.. tertidur. Dan sudah diperingatkan oleh pemateri kala itu, mas Nofi Bayu Darmawan. Ehmmm.. yang pasti dengan gayanya. Kebetulan ada yang bawa gift SUSU KOTAK dan dimanfaatkan oleh pemateri untuk menyemangati peserta.

Dan akhirnya, saya pindah ke bangku sebelah kanan.... dan tertidur... dan sebelum saya bangun satu ruangan itu melihat ke arah saya? Entahlah.. Tahu-tahunya saya bangun dan dapat applaus tertawa. Saya merasa bahagia karenanya, tertidur saya sudah bisa membuat orang tertawa dapat SUSU KOTAK pula.

Itu saja yang saya ingat deh, nggak mau tulisan ini jadi panjang :D
Pesannya adalah..


TIDURLAH SEBELUM ANDA SUSAH TIDUR

Ok, sekian artikel curhat kali ini. Semoga ada hikmahnya.

Komentar

  1. dimanapun, gampang tidurnya ya...

    BalasHapus
  2. bisa tidur itu anugrah!!! aku slalu heran skaligus takjub dg orang yg bisa ketiduran. berasanya enak bangeeett gitu yaa. disyukuri mas. hahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa saya bersyukur sekali.. tapi diluaran sana, tidur identik dengan kata malas :3

      Hapus
  3. Akhir-akhir ini saja juga pelor (nempel molor).. ngga di ruang ber AC ngga di daerah panas. Kalau udah merasa nyaman malah jadi tiduuurr -___-

    BalasHapus

Posting Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

Wejangan Pernikahan

  Nikah bukan sekedar nikah, bukan sekedar melepas bujang, mengganti status. Ada yang harus diperjuangkan dalam menikah. Harus semakin dekat dengan Allah, kalau semakin jauh dalam pernikahan harus dievaluasi pernikahannya. Semalam sebelum akad beberapa tahun ke belakang, kalimat diatas masuk ke aplikasi pesan dari seseorang. Sebuah bekal, yang ternyata sampai saat ini tetap relevan. Karenanya saya teruskan, baik untuk yang belum dan sudah mengarungi bahtera pernikahan. Karena dalam pernikahan, semua pasangan punya ujian. Dari harta, anak, orang tua, mertua, saudara dan lain sebagainya. Bahkan, termasuk diri sendiri juga ujian bagi pasangan. Maka harus melihat akhirnya, in the end. Makin dekat atau malah menjauh dari-Nya. Jadi, bagaimana?

Nazarku, Tunai!

Google Adsense Luminate Pokoknya berapa pun nanti uang pertama hasil dari belajar Internet Marketing harus disedekahkan, titik! Yaa, kata-kata itulah yang pernah saya ucapkan... dan Alhamdulillah sekarang sudah terlaksana :) Bagaimana ceritanya? Mau tahu? Tidak? Bodo Amat!.. Ah tetap akan saya tulis :D Permulaan.. Saya mengenal Internet Marketing (selanjutnya saya sebut IM) bermula dari hobi ngeblog, blog walking sana-sini, nulis apa saja di blog pribadi ini. Kebetulan dulu banyak waktu luang karena basicnya operator War-Net, otomatis banyak mengembara di Belantara Google, sekarang juga masih sih :D.. Selanjutnya.. Setelah tahu apa itu IM, untuk lebih fokus saya putuskan Sign Out jadi operator War-Net, beli Netbook + Modem dan mulai 'bertapa'.. :3 kebetulan di rumah buka Konter Pulsa dari sebelum kerja di War-Net, sebenarnya saya jadi operator itu ada tujuannya supaya tahu apa itu komputer dan tahu apa itu Internet (Maklum GAPTEK :D). Jadi soal keuangan

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Siapa?

Ini pertanyaan menarik, dan saya sudah selesai dengan diri sendiri sejak umur 20-an. Saya juga sempat 'galau' ketemu orang takut, minder, tidak percaya diri di usia sehabis menyelesaikan pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah. Terus gimana caranya? Mulai dari pertanyaan, kita ini siapa dan mau kemana? Dan saya akhirnya menjalani apa saja yang ada di depan saya saat itu, apa saja. Beneran. Pada suatu titik saya menemukan apa yang saya sukai, lalu tekuni. Karena setiap kita punya kecenderungan, ini sudah ditulis sebelum kita lahir, jauh disana.   Dan saya tercerahkan dengan penjelasan 'seseorang' dengan perkataan ini :   Kita mau menghadap Tuhan nanti sebagai apa? Presiden? Orang yang mengambil tanggung jawab dalam keluarga ? Orang yang mengurusi urusan orang banyak? Orang biasa saja yang penting tidak merugikan orang lain? Dan lain seterusnya…. Udah, gitu aja. 😌

Jum'at Terakhir

Pernah liat atau dengar ceramah, nasihat, booster, mungkin lagi scroll timeline terus isi materinya itu kita banget, di momen memang kita membutuhkanya? Pernah kan ya? Saya yakin 100 persen jawabannya pernah. Karena memang sesayang itu Dia, ngasih tanda dimana - mana. Dan itu termasuk nikmat dari-Nya juga. Persis seperti isi khutbah Jum'at kemarin, tumben sekali saya tidak micro sleep terus jadi deep sleep. Bahwa kalau kita menghitung nikmat-Nya, tidak akan pernah ada hasil dari jumlah bilangannya. Kalau pun lautan menjadi tinta, dan ranting-ranting pohon di seluruh dunia ini menjadi pena. Terus kenapa title post ini Jum'at Terakhir? Karena saya sudah lama tidak mendengar perkataan imam Jum'at yang berkata sebelum shalat dilaksanakan : Lurus dan rapatkan shaf, Jum'at ini, Jum'at terakhir kita. Semua jamaah terdiam, bahkan anak - anak kecil yang biasanya punya 'kegiatan tersendiri'. Tidak ada kegiatan di momen itu, khusyuk. Mungkin perkataan Jum'at Terakh

Beban

  Tetaplah bernafas, walau tidak berguna. Eh, kata siapa? Minimal jadi beban keluarga. Sangat memotivasi bukan? Haha. Tapi ya begitulah, untuk generasi sandwich seperti saya. Membawa beban keluarga adalah sebuah anugerah, berkah. Ladang amal yang tidak perlu dicari, karena memang sudah datang sendiri. Tidak perlu kesana - kemari. Tetapi terkadang sulit dikenali, oleh pihak yang lupa dirinya sendiri. Untuk apa dia diciptakan di dunia ini. Prestasi puncak Khabib Nurmagomedov bukan ketika dia menang dua puluh sembilan kali. Tapi ketika resign dari octagon untuk menghabiskan waktu bersama sanak famili. Jadi ternak teri, anter anak anter istri. 😌

Kota : Desa

Orang-orang Desa lari ke Kota.. Orang-orang Kota lari ke Desa.. Tapi bukan itu sebenarnya.. Bukan.. Bukan.. Bukan.. Orang Kota itu dulunya orang Desa juga.. Tapi orang Desa itu tetap orang Desa.. Karena Kota itu dulunya tidak ada.. Karena Kota dulunya Desa..