Langsung ke konten utama

Top Rangking 1 Google, Penting?




Entahlah, tapi akhir-akhir jadi penting ternyata. Kenapa?

Gara-gara sebuah thread disalah satu forum IM yang bikin heboh :D


Entah siapa yang memulai, pihak mana yang dirugikan atau malah diuntungkan dan akhirnya saya pun ikut-ikutan. Penting nggak sih jadi Top Rangking 1 Google?



Top Rangking 1 Google, Keknya Penting!
Kalau anda punya Toko Online, itu adalah hal mutlak! Tampil di halaman pertama Google adalah suatu keharusan karena dari situlah pengunjung akan mengetahui apa yang anda jual, dan ini harus tertarget!
 Anda perlu Tim SEO ( Search Engine Optimization ) atau setidaknya anda menyewa jasa SEO khusus untuk keperluan Toko Online Tersebut, selengkapnya tentang SEO bisa dibaca disini.

Dan Kecuali kalau anda adalah Blogger Independent, penting tidaknya tampil di halaman satu di Google bukanlah suatu keharusan, kenapa?
Karena saya punya fans pembaca yang setia mampir di blog sederhana ini! hahaha :D

Mencari Nafkah di Halaman 1 Google
Its not Joke, This Real!...
Untuk yang punya Toko Online sudah dijelaskan, untuk penyedia jasa SEO yang belum.
Beredar kabar untuk menyewa jasa seorang SEO Fighter yang akan membuat website anda menjadi tampil di halaman pertama Google tidak murah! O.O
Bisa dari puluhan juta rupiah, sampai ratusan juta rupiah,wow!...

Tergantung kata kunci mana dan seberapa sengitnya persaingan sebuah kata kunci yang tampil di halaman satu Google yang akan dibidik.
Tapi saya tidak tahu benar standar apa yang digunakan para SEO Fighter itu untuk menentukan harga jasa mereka.

Profesi Menjanjikan, Dengan Menjadi Nomor 1 di Google
Yaa, itulah kenyataannya. Jaman sudah berubah bukan jamannya lagi nungguin Toko Offline dari jam pertama buka sampai tutup, walau pun seandainya bisa membayar seorang karyawan!..
Inilah kesempatan!

Para Pengusaha berlomba-lomba membuat Toko Online mereka, dan kebanyakan dari mereka tidak tahu atau tidak punya waktu untuk mengetahui bagaimana caranya website mereka bisa menjadi Top Rangking 1 di Google.

Berminat?
Kalau saya, minat sekali!!!.... :D

Komentar

  1. betul sob.. semakin banyak toko2 online berburu traffic agar lancar bisnis mereka...
    kalau saya sih independent juga, bagiku blog cuma buat hepi aja dan blajar nulis... hehe
    kunjungan perdana nih,,,slm kenal :)

    BalasHapus
  2. Kalau saya Independent plus sedang belajar jadi SEO Fighter juga :D

    Happy Writing! ^^b
    Salam kenal..

    BalasHapus
  3. kalo untuk saat ini, penting gak penting sih... saya independent tp seru juga kalo ngetik kata di search engine trus blog kita nongol.. :D

    BalasHapus
  4. hmmm.. tentu saya berminat, hanya saja blog tidak menjadi makanan pokok bagi saa, toh hanya hobi.. syukur2 jika ada orang iseng ingin mencari tentang saya di dunia maya.. :D

    BalasHapus
  5. @Andro : Bilang aja penting :P

    @Air : Ok! Itu pilihan anda.... hobi memang tidak selalu diukur dengan uang, tapi hobi memang perlu uang... #eh jadi Mr. Krabs :D

    Happy Writing! ^^

    BalasHapus
  6. Mantab sob...
    Theme langit2 plus awan membuat mata jadi adem... ;)

    BalasHapus
  7. @Jackysan Lombok: Makasih sob, begitulah kalau kita Melihat ke Langit ^^b

    BalasHapus
  8. Mantap sob,, emang bener percuma saja kalo punya toko online tapi nggak ada yang ngunjungi,,, hhahaha... thanks sob atas infonya.. sangat bermanfaat ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

Wejangan Pernikahan

  Nikah bukan sekedar nikah, bukan sekedar melepas bujang, mengganti status. Ada yang harus diperjuangkan dalam menikah. Harus semakin dekat dengan Allah, kalau semakin jauh dalam pernikahan harus dievaluasi pernikahannya. Semalam sebelum akad beberapa tahun ke belakang, kalimat diatas masuk ke aplikasi pesan dari seseorang. Sebuah bekal, yang ternyata sampai saat ini tetap relevan. Karenanya saya teruskan, baik untuk yang belum dan sudah mengarungi bahtera pernikahan. Karena dalam pernikahan, semua pasangan punya ujian. Dari harta, anak, orang tua, mertua, saudara dan lain sebagainya. Bahkan, termasuk diri sendiri juga ujian bagi pasangan. Maka harus melihat akhirnya, in the end. Makin dekat atau malah menjauh dari-Nya. Jadi, bagaimana?

Nazarku, Tunai!

Google Adsense Luminate Pokoknya berapa pun nanti uang pertama hasil dari belajar Internet Marketing harus disedekahkan, titik! Yaa, kata-kata itulah yang pernah saya ucapkan... dan Alhamdulillah sekarang sudah terlaksana :) Bagaimana ceritanya? Mau tahu? Tidak? Bodo Amat!.. Ah tetap akan saya tulis :D Permulaan.. Saya mengenal Internet Marketing (selanjutnya saya sebut IM) bermula dari hobi ngeblog, blog walking sana-sini, nulis apa saja di blog pribadi ini. Kebetulan dulu banyak waktu luang karena basicnya operator War-Net, otomatis banyak mengembara di Belantara Google, sekarang juga masih sih :D.. Selanjutnya.. Setelah tahu apa itu IM, untuk lebih fokus saya putuskan Sign Out jadi operator War-Net, beli Netbook + Modem dan mulai 'bertapa'.. :3 kebetulan di rumah buka Konter Pulsa dari sebelum kerja di War-Net, sebenarnya saya jadi operator itu ada tujuannya supaya tahu apa itu komputer dan tahu apa itu Internet (Maklum GAPTEK :D). Jadi soal keuangan

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Siapa?

Ini pertanyaan menarik, dan saya sudah selesai dengan diri sendiri sejak umur 20-an. Saya juga sempat 'galau' ketemu orang takut, minder, tidak percaya diri di usia sehabis menyelesaikan pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah. Terus gimana caranya? Mulai dari pertanyaan, kita ini siapa dan mau kemana? Dan saya akhirnya menjalani apa saja yang ada di depan saya saat itu, apa saja. Beneran. Pada suatu titik saya menemukan apa yang saya sukai, lalu tekuni. Karena setiap kita punya kecenderungan, ini sudah ditulis sebelum kita lahir, jauh disana.   Dan saya tercerahkan dengan penjelasan 'seseorang' dengan perkataan ini :   Kita mau menghadap Tuhan nanti sebagai apa? Presiden? Orang yang mengambil tanggung jawab dalam keluarga ? Orang yang mengurusi urusan orang banyak? Orang biasa saja yang penting tidak merugikan orang lain? Dan lain seterusnya…. Udah, gitu aja. 😌

Jum'at Terakhir

Pernah liat atau dengar ceramah, nasihat, booster, mungkin lagi scroll timeline terus isi materinya itu kita banget, di momen memang kita membutuhkanya? Pernah kan ya? Saya yakin 100 persen jawabannya pernah. Karena memang sesayang itu Dia, ngasih tanda dimana - mana. Dan itu termasuk nikmat dari-Nya juga. Persis seperti isi khutbah Jum'at kemarin, tumben sekali saya tidak micro sleep terus jadi deep sleep. Bahwa kalau kita menghitung nikmat-Nya, tidak akan pernah ada hasil dari jumlah bilangannya. Kalau pun lautan menjadi tinta, dan ranting-ranting pohon di seluruh dunia ini menjadi pena. Terus kenapa title post ini Jum'at Terakhir? Karena saya sudah lama tidak mendengar perkataan imam Jum'at yang berkata sebelum shalat dilaksanakan : Lurus dan rapatkan shaf, Jum'at ini, Jum'at terakhir kita. Semua jamaah terdiam, bahkan anak - anak kecil yang biasanya punya 'kegiatan tersendiri'. Tidak ada kegiatan di momen itu, khusyuk. Mungkin perkataan Jum'at Terakh

Beban

  Tetaplah bernafas, walau tidak berguna. Eh, kata siapa? Minimal jadi beban keluarga. Sangat memotivasi bukan? Haha. Tapi ya begitulah, untuk generasi sandwich seperti saya. Membawa beban keluarga adalah sebuah anugerah, berkah. Ladang amal yang tidak perlu dicari, karena memang sudah datang sendiri. Tidak perlu kesana - kemari. Tetapi terkadang sulit dikenali, oleh pihak yang lupa dirinya sendiri. Untuk apa dia diciptakan di dunia ini. Prestasi puncak Khabib Nurmagomedov bukan ketika dia menang dua puluh sembilan kali. Tapi ketika resign dari octagon untuk menghabiskan waktu bersama sanak famili. Jadi ternak teri, anter anak anter istri. 😌

Kota : Desa

Orang-orang Desa lari ke Kota.. Orang-orang Kota lari ke Desa.. Tapi bukan itu sebenarnya.. Bukan.. Bukan.. Bukan.. Orang Kota itu dulunya orang Desa juga.. Tapi orang Desa itu tetap orang Desa.. Karena Kota itu dulunya tidak ada.. Karena Kota dulunya Desa..