"Lu nggak nonton Harry Potter, lagi rame di Cinema21,".
"Ngapain, ntar juga nongol di TV, selain itu....,".
Harry Potter adalah fenomena dunia sastra. Banyak kontroversi di sana. Sebagian kalangan menyebut tujuh serialnya sebagai “The Handbook of Occult”. Mengapa?
Dalam
suatu acara di Bogor dua pekan lalu, beberapa orang ibu meminta agar
rubrik ini tidak melulu menyorot “persoalan orang dewasa” seperti
politik dan sebagainya. Mereka minta agar “persoalan anak-anak” juga
dikupas, khususnya bahaya fenomena Harry Potter dilihat dari akidah
Islam. “Persoalan akidah sekecil apa pun bukan masalah yang bisa
dianggap remeh kan, apalagi ini menyangkut jutaan anak-anak yang
tersihir Harry Potter!” ujar mereka. Benar juga.
Saya
sendiri jauh-jauh hari yakin jika Harry Potter bukan sekadar ceritera
anak-anak biasa, namun lebih tepat sebagai “Handbook of Magic and
Occult”. Apa yang “diajarkan” sekolah Hogwarts banyak persamaan dengan
naskah ritual pemanggilan Dewi Ibl…