Langsung ke konten utama

Aku Bukan Muslimah Yang Baik


aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain sibuk
membaca dan mentabburi al-
qur'an
aq sibuk mendengarkan lagu
picisan yang tak membuat qu
makin dekat dengan-Nya

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain sibuk
menambah hafalan ayat-ayat
cinta Allah
aku malah asik mengahafal
lagu-lagu yang melalaikan ku
dari-Nya

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain makin
memanjangkan jilbabnya
aku malah merasa risih
dengan jilbab yang terlalu
panjang

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain sibuk
menuntut ilmu-Nya
aku malah sibuk dengan
urusan dunia yang membuat
jarak dengan-Nya

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain malu
untuk menampakkan wajah
dan fotonya
aku malah sibuk meng-upload
foto-foto agar bisa dilihat
semua orang

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain berusaha
menundukkan pandangannya
aku sibuk memperhatikan
ketampanan wajah yang
bukan mahram ku

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain menjaga
hubungan dan jarak dengan
lawan jenisnya
aku malah terbiasa duduk
berdekatan dengan pria

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain berkata
dan berbincang tentang hal
yang bermanfaat
aku senang membicarakan aib
dan kejelekan orang lain

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain menjaga
kata-katanya dengan baik
aku terlalu sering menyakiti
hati orang lain dengan lisan
ku

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain belajar
untuk terus mempercantik
hati dan akhlaknya
aku lebih asik memperhatikan
fisik diri ku saja

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain senang
berpuasa sunnah

aku lebih memilih selalu
mengenyangkan perut ku
aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain bangun
di sepertiga malam untuk
bermunajat pada-Nya

aku lebih memilih berselimut
dan tidur sepuasnya
aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain sibuk
untuk berdakwah di jalan-Nya
aku lebih memilih santai dan
menonton tv di rumah

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain sibuk
ingin mendapat ridho dan
cinta-Nya
aku malah sibuk ingin
mendapat sanjungan dan cinta
makhluk-Nya saja

aku bukan muslimah yang
baik
ketika muslimah lain gelisah
di saat imannya menurun
aku malah semakin lalai
dengan dunia

aku memang bukan muslimah
yang baik
namun, aku berharap bisa
menjadi seperti muslimah lain
yang istiqomah berjuang untuk
mendapatkan cinta-Nya
Ya Rabb ampuni muslimah yang
tidak baik ini.

semoga Engkau senantiasa
membimbing muslimah yang
tidak baik ini agar menjadi
lebih baik di hadapan-Mu...
amin...

SUMBER : www.salam.ui.ac.id

Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

Wejangan Pernikahan

  Nikah bukan sekedar nikah, bukan sekedar melepas bujang, mengganti status. Ada yang harus diperjuangkan dalam menikah. Harus semakin dekat dengan Allah, kalau semakin jauh dalam pernikahan harus dievaluasi pernikahannya. Semalam sebelum akad beberapa tahun ke belakang, kalimat diatas masuk ke aplikasi pesan dari seseorang. Sebuah bekal, yang ternyata sampai saat ini tetap relevan. Karenanya saya teruskan, baik untuk yang belum dan sudah mengarungi bahtera pernikahan. Karena dalam pernikahan, semua pasangan punya ujian. Dari harta, anak, orang tua, mertua, saudara dan lain sebagainya. Bahkan, termasuk diri sendiri juga ujian bagi pasangan. Maka harus melihat akhirnya, in the end. Makin dekat atau malah menjauh dari-Nya. Jadi, bagaimana?

Nazarku, Tunai!

Google Adsense Luminate Pokoknya berapa pun nanti uang pertama hasil dari belajar Internet Marketing harus disedekahkan, titik! Yaa, kata-kata itulah yang pernah saya ucapkan... dan Alhamdulillah sekarang sudah terlaksana :) Bagaimana ceritanya? Mau tahu? Tidak? Bodo Amat!.. Ah tetap akan saya tulis :D Permulaan.. Saya mengenal Internet Marketing (selanjutnya saya sebut IM) bermula dari hobi ngeblog, blog walking sana-sini, nulis apa saja di blog pribadi ini. Kebetulan dulu banyak waktu luang karena basicnya operator War-Net, otomatis banyak mengembara di Belantara Google, sekarang juga masih sih :D.. Selanjutnya.. Setelah tahu apa itu IM, untuk lebih fokus saya putuskan Sign Out jadi operator War-Net, beli Netbook + Modem dan mulai 'bertapa'.. :3 kebetulan di rumah buka Konter Pulsa dari sebelum kerja di War-Net, sebenarnya saya jadi operator itu ada tujuannya supaya tahu apa itu komputer dan tahu apa itu Internet (Maklum GAPTEK :D). Jadi soal keuangan

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Siapa?

Ini pertanyaan menarik, dan saya sudah selesai dengan diri sendiri sejak umur 20-an. Saya juga sempat 'galau' ketemu orang takut, minder, tidak percaya diri di usia sehabis menyelesaikan pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah. Terus gimana caranya? Mulai dari pertanyaan, kita ini siapa dan mau kemana? Dan saya akhirnya menjalani apa saja yang ada di depan saya saat itu, apa saja. Beneran. Pada suatu titik saya menemukan apa yang saya sukai, lalu tekuni. Karena setiap kita punya kecenderungan, ini sudah ditulis sebelum kita lahir, jauh disana.   Dan saya tercerahkan dengan penjelasan 'seseorang' dengan perkataan ini :   Kita mau menghadap Tuhan nanti sebagai apa? Presiden? Orang yang mengambil tanggung jawab dalam keluarga ? Orang yang mengurusi urusan orang banyak? Orang biasa saja yang penting tidak merugikan orang lain? Dan lain seterusnya…. Udah, gitu aja. 😌

Jum'at Terakhir

Pernah liat atau dengar ceramah, nasihat, booster, mungkin lagi scroll timeline terus isi materinya itu kita banget, di momen memang kita membutuhkanya? Pernah kan ya? Saya yakin 100 persen jawabannya pernah. Karena memang sesayang itu Dia, ngasih tanda dimana - mana. Dan itu termasuk nikmat dari-Nya juga. Persis seperti isi khutbah Jum'at kemarin, tumben sekali saya tidak micro sleep terus jadi deep sleep. Bahwa kalau kita menghitung nikmat-Nya, tidak akan pernah ada hasil dari jumlah bilangannya. Kalau pun lautan menjadi tinta, dan ranting-ranting pohon di seluruh dunia ini menjadi pena. Terus kenapa title post ini Jum'at Terakhir? Karena saya sudah lama tidak mendengar perkataan imam Jum'at yang berkata sebelum shalat dilaksanakan : Lurus dan rapatkan shaf, Jum'at ini, Jum'at terakhir kita. Semua jamaah terdiam, bahkan anak - anak kecil yang biasanya punya 'kegiatan tersendiri'. Tidak ada kegiatan di momen itu, khusyuk. Mungkin perkataan Jum'at Terakh

Beban

  Tetaplah bernafas, walau tidak berguna. Eh, kata siapa? Minimal jadi beban keluarga. Sangat memotivasi bukan? Haha. Tapi ya begitulah, untuk generasi sandwich seperti saya. Membawa beban keluarga adalah sebuah anugerah, berkah. Ladang amal yang tidak perlu dicari, karena memang sudah datang sendiri. Tidak perlu kesana - kemari. Tetapi terkadang sulit dikenali, oleh pihak yang lupa dirinya sendiri. Untuk apa dia diciptakan di dunia ini. Prestasi puncak Khabib Nurmagomedov bukan ketika dia menang dua puluh sembilan kali. Tapi ketika resign dari octagon untuk menghabiskan waktu bersama sanak famili. Jadi ternak teri, anter anak anter istri. 😌

The Hearts

Letakkan dunia di telapak tanganmu, jangan taruh ia di dalam hatimu.. Lalu, apakah yang harus ditaruh di dalam hatimu dan hatiku? _________________ Image by  Christos Kaouranis