Langsung ke konten utama

Ekstase

Mungkin ini hanyalah fantasi konyol saya saja, atau ada sesuatu yang membentur kepala..
Pernakah anda melihat betapa bangganya seorang samurai mengenakan baju zirah / perangnya dan berjalan ke medan perang?
Atau jika anda penikmat anime seperti Dragon Ball, Naruto sampai Bleach pasti tahu dan pernah ingin merasakan aura ketika Goku, Naruto dan Ichigo berubah jadi Super Saiya, Sennin Mode dan Bankai!



Nah, Seperti itulah rasanya ketika saya berjalan menuju Masjid!.. Ekstase saya sampai kesana..
Guru abstrak saya pernah bilang :

Tunjukanlah keimanan dengan heroisme!

Mungkin level iman saya masih sebatas itu dan semoga bertambah plus konsisten..
Sudah, itu saja..hee



Komentar

  1. Hihi, unik juga sih, tapi klo dipikir-pikir (dengan hati) emang kayak gitu sih kejadiannya, soalnya ketika kita menuju mesjid itu ada malaikat yang menaungi kita dengan sayapnya, dikatakan sayapnya selebar langit dunia (nah ini ada hadist versi dhoif ada juga versi sahihnya-cuma lupa hadistnya gimana- hehe)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah.. itu, kalo dipikir-pikir bener juga..hee

      Wihh ada hadistyta toh o.O
      Kasih tahu donk :3

      Hapus

Posting Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

Believe II

Skenario manipulasi melesat.. Dan kini terlihat engkau tersesat.. Lantas bagaimana? Antah berantah semak belukar kebenaran terpendam.. Terbalut debu dan terjaga dalam dekapan biarawan malam.. Engkau harus mendekat membuka mata dan pikiran.. Dan kembali menggigit dengan geraham dua warisan.. Menyetor kekurangan dan penuhi hati dengan cahaya.. Niscaya engkau bisa melihat.. Melihat isi dari segala manipulasi agenda rahasia.. Agenda rahasia yang tidak lagi menjadi rahasia.. Ketika hati percaya kepada janji lama dan pikiran merdeka! Eastearth. Image by :  Callum Baker

The Hearts

Letakkan dunia di telapak tanganmu, jangan taruh ia di dalam hatimu.. Lalu, apakah yang harus ditaruh di dalam hatimu dan hatiku? _________________ Image by  Christos Kaouranis

Angka

Belajar investasi, mengatur keuangan, side hustle ini dan itu pada akhirnya menyerah. Menyerah karena sama sekali tidak cocok dengan keyakinan, cara pandang, way of life. Dan itu dirangkum dalam kalimat, Tuan tidak berhitung, maka sebagai hamba kenapa harus? Tentu dengan syarat dan kondisi tertentu, tidak untuk setiap individu.

The Watchman

Dan terjagalah para penjaga malam..  Siap siaga di sudut sunyi..  Terjagalah para penjaga malam.. Bermunajat di gelap sepi.. Jauh dari keramaian..  Berharap ampunan dan lafalkan permintaan.. Image by :  Imanuel Thallinger

Siapa?

Ini pertanyaan menarik, dan saya sudah selesai dengan diri sendiri sejak umur 20-an. Saya juga sempat 'galau' ketemu orang takut, minder, tidak percaya diri di usia sehabis menyelesaikan pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah. Terus gimana caranya? Mulai dari pertanyaan, kita ini siapa dan mau kemana? Dan saya akhirnya menjalani apa saja yang ada di depan saya saat itu, apa saja. Beneran. Pada suatu titik saya menemukan apa yang saya sukai, lalu tekuni. Karena setiap kita punya kecenderungan, ini sudah ditulis sebelum kita lahir, jauh disana.   Dan saya tercerahkan dengan penjelasan 'seseorang' dengan perkataan ini :   Kita mau menghadap Tuhan nanti sebagai apa? Presiden? Orang yang mengambil tanggung jawab dalam keluarga ? Orang yang mengurusi urusan orang banyak? Orang biasa saja yang penting tidak merugikan orang lain? Dan lain seterusnya…. Udah, gitu aja. 😌

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Ulang Tahun

  Dalam perjalanan ke suatu tempat untuk mensyukuri umur yang telah diberikan. Istri bertanya, bagaimana perasaan saya melaluinya. Ntar, kalau udah nyampe tempatnya. Kalau diceritakan disini kamu paling jawab, oh iya, Iya ya, ok. Pura - pura dengar, padahal mah sliwer kena angin. *Naek motor gaes soalnya hehe Dah nyampe ceritanya, baru saya jawab begini. Kamu ingat waktu kita salah turun stasiun di Matraman? Ada ukhti gemes nanya rute, dan dia manggil Abang, Pak, bukannya kak. Mak deg, di momen itulah Abang merasa sudah, ah ya begitulah. Sudah sampai di level ini ternyata. Makin banyak tanggung jawab dan amanah, yang sebisa mungkin Abang tunaikan dengan sebaik - baiknya. Dan tentu, apa pun hasilnya. Terserah Gusti Allah saja. Terima kasih juga kamu sudah jadi support system yang baik, setia apapun keputusan yang Abang buat, yang syukur Alhamdulillah juga sebentar lagi salah satu 'life goal' terbesar Abang terlaksana. Oh jadi elo sekarang ulang tahun Ndri? Iya kemaren. Nggak usa