No live, tidak hidup, terjemahan bebasnya tidak ada kehidupan, anti sosial dan lain sebagainya. Lu pernah? Pernah lah. Gile aja nggak pernah. Sebelum memvalidasi tujuan, masih haus pengakuan. Saya kira semua orang mengalaminya. Bedanya saya dipaksa sejak dini saja. Untungnya.. ( Tuh kan masih untung ) Dalam masa - masa itu, orang tua, terutama Ibu. Memberikan saya banyak kesempatan bertumbuh. Apa pun itu.. Beliau yakin bahwa, aku akan menemukan jalan ninjaku! Mulailah, masa - masa nolep saya membaca berbagai macam buku karya ulama - ulama klasik seperti Al Ghazali dan lainnya, kitab Ihya , cerita nabi cerita sahabat hasil menjarah koleksi paman yang tentu saja terjemahan. Hasilnya, saya menjadi Sufi dadakan. Haha. Banyak menulis catatan, yang tidak akan pernah dipublikasikan. Eh, tapi periode SMS masih jadi andalan sering kirim pesan 'kebaikan' secara massal. Teman saya yang baca ini, pasti paham. Terus nggak ceritanya? Lanjut part dua.. Lah, jadi kek influencer. Selanjutn...