Panggilan itu terasa mendadak, sama sekali tidak menyangka.
Di tengah kesibukan masa muda, berusaha menyatukan puzzle - puzzle semesta.
Harus berhenti dan menerimanya.
Tentu saja harus diterima dengan suka cita.
Inilah panggilan, undangan yang tidak semua pihak dimampukan menjawabnya.
Lantas, dengan alasan macam apa menolaknya?
Kini, setelah delapan tahun lamanya. Dengan kerinduan sangat dan sedikit memaksa.
Tidak sendiri ingin kembali, membawa belahan jiwa, sempurna agama.
Wahai, Mekkah - Madinah.
Komentar
Posting Komentar