Langsung ke konten utama

Nolep

 


No live, tidak hidup, terjemahan bebasnya tidak ada kehidupan, anti sosial dan lain sebagainya.

Lu pernah?
Pernah lah. Gile aja nggak pernah.

Sebelum memvalidasi tujuan, masih haus pengakuan. Saya kira semua orang mengalaminya.
Bedanya saya dipaksa sejak dini saja.

Untungnya.. ( Tuh kan masih untung )
Dalam masa - masa itu, orang tua, terutama Ibu.
Memberikan saya banyak kesempatan bertumbuh.
Apa pun itu..
Beliau yakin bahwa, aku akan menemukan jalan ninjaku!

Mulailah, masa - masa nolep saya membaca berbagai macam buku karya ulama - ulama klasik seperti Al Ghazali dan lainnya, kitab Ihya, cerita nabi cerita sahabat hasil menjarah koleksi paman yang tentu saja terjemahan.

Hasilnya, saya menjadi Sufi dadakan. Haha.
Banyak menulis catatan, yang tidak akan pernah dipublikasikan.
Eh, tapi periode SMS masih jadi andalan sering kirim pesan 'kebaikan' secara massal.
Teman saya yang baca ini, pasti paham.

Terus nggak ceritanya?
Lanjut part dua..
Lah, jadi kek influencer.

Selanjutnya, setelah puas membaca, takut ketemu orang, ya saya turun ke jalan.
Bukan, bukan ikutan jadi demonstran.
Tapi melatih mental dengan cara belajar, jualan, kerja sama orang. Berikut playlistnya..

- Belajar jadi montir motor dan mobil
- Belajar jadi teknisi handphone
- Jualan pulsa aksesoris handphone
- Jualan minuman ringan pinggir jalan
- Asisten penjual nasi goreng
- Operator Warnet

Eh sebentar, kok nggak ada profesi kantoran, atau minimal karyawan pabrik lah.
Ijazahnya tidak memungkinkan bosku, dituntut kenyataan. Hehe.

Dan profesi terakhir itulah yang membuat tulisan ini ada, jadi blogger dan akhirnya digital marketer.

Ini cerita nolepku, mana cerita nolepmu?

Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

Nazarku, Tunai!

Google Adsense Luminate Pokoknya berapa pun nanti uang pertama hasil dari belajar Internet Marketing harus disedekahkan, titik! Yaa, kata-kata itulah yang pernah saya ucapkan... dan Alhamdulillah sekarang sudah terlaksana :) Bagaimana ceritanya? Mau tahu? Tidak? Bodo Amat!.. Ah tetap akan saya tulis :D Permulaan.. Saya mengenal Internet Marketing (selanjutnya saya sebut IM) bermula dari hobi ngeblog, blog walking sana-sini, nulis apa saja di blog pribadi ini. Kebetulan dulu banyak waktu luang karena basicnya operator War-Net, otomatis banyak mengembara di Belantara Google, sekarang juga masih sih :D.. Selanjutnya.. Setelah tahu apa itu IM, untuk lebih fokus saya putuskan Sign Out jadi operator War-Net, beli Netbook + Modem dan mulai 'bertapa'.. :3 kebetulan di rumah buka Konter Pulsa dari sebelum kerja di War-Net, sebenarnya saya jadi operator itu ada tujuannya supaya tahu apa itu komputer dan tahu apa itu Internet (Maklum GAPTEK :D). Jadi soal keuangan

The Hearts

Letakkan dunia di telapak tanganmu, jangan taruh ia di dalam hatimu.. Lalu, apakah yang harus ditaruh di dalam hatimu dan hatiku? _________________ Image by  Christos Kaouranis

The Watchman

Dan terjagalah para penjaga malam..  Siap siaga di sudut sunyi..  Terjagalah para penjaga malam.. Bermunajat di gelap sepi.. Jauh dari keramaian..  Berharap ampunan dan lafalkan permintaan.. Image by :  Imanuel Thallinger

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Believe II

Skenario manipulasi melesat.. Dan kini terlihat engkau tersesat.. Lantas bagaimana? Antah berantah semak belukar kebenaran terpendam.. Terbalut debu dan terjaga dalam dekapan biarawan malam.. Engkau harus mendekat membuka mata dan pikiran.. Dan kembali menggigit dengan geraham dua warisan.. Menyetor kekurangan dan penuhi hati dengan cahaya.. Niscaya engkau bisa melihat.. Melihat isi dari segala manipulasi agenda rahasia.. Agenda rahasia yang tidak lagi menjadi rahasia.. Ketika hati percaya kepada janji lama dan pikiran merdeka! Eastearth. Image by :  Callum Baker

Jangan Percaya Pada Cermin Di Rumahmu (Oleh : Thufail Al Ghifari)

Hari itu gerimis basahi bumi Jakarta. Heni termenung sunyi, pupus sudah rasanya harapannya. Sejak tiga hari yang lalu dia terlilit kecewa. Yudhi kakak kelas di sekolahnya ternyata lebih memilih Rina untuk di jadikan kekasihnya. Hatinya bagai tersambar petir dan tak ada yang mampu menahan duka yang kian menumpukan ara dalam hatinya yang terasa makin rapuh. Semangat hidupnya luntur, wajahnya bagai tercoreng dalam rasa malu yang begitu dalam. Yudhi adalah primadona sekolah. Wajah yang begitu putih dan halus, tinggi dan sering di bicarakan hampir seluruh gadis di sekolah. Dan begitulah kisahnya suatu ketika Heni memercayakan ukuran cintanya kepada cermin di rumahnya. Ia berharap bisa selaras dengan ukuran cermin di rumah Yudhi sang idola kasat mata jiwanya yang terlanjur terjebak dalam angan – angan perasaan jiwa dari sudut pelataran harapan yang sebenarnya belum pasti. Dari mata turun ke hati, dari situlah cinta biasanya mulai menghadirkan spektrum perasaan dan getaran dalam hati d

Dirimu

Mencari pelajaran, hikmah, keajaiban? Bagaimana? jika pelajaran, hikmah dan keajaiban adalah kamu.. Ya! Dirimu.. Image by : PublicDomainPictures