Nikah bukan sekedar nikah, bukan sekedar melepas bujang, mengganti status. Ada yang harus diperjuangkan dalam menikah. Harus semakin dekat dengan Allah, kalau semakin jauh dalam pernikahan harus dievaluasi pernikahannya. Semalam sebelum akad beberapa tahun ke belakang, kalimat diatas masuk ke aplikasi pesan dari seseorang. Sebuah bekal, yang ternyata sampai saat ini tetap relevan. Karenanya saya teruskan, baik untuk yang belum dan sudah mengarungi bahtera pernikahan. Karena dalam pernikahan, semua pasangan punya ujian. Dari harta, anak, orang tua, mertua, saudara dan lain sebagainya. Bahkan, termasuk diri sendiri juga ujian bagi pasangan. Maka harus melihat akhirnya, in the end. Makin dekat atau malah menjauh dari-Nya. Jadi, bagaimana?
Personal Blog of Andrie Whe
seberapapun muatan dan maksudnya sebaiknya jangan selalu gunakan kata2 itu... #rasanya pengen hapus dari idiom bahasa indonesia ...
BalasHapusidem sama mas nitnot mas...
BalasHapusmenurut saya, tidak ada org yg go***k di dunia ini. Bukankah kita tercipta dg akal yg paling sempurna? mungkin melenyapkan bahasa yg saya sensor di atas adalah salah satu wujud dr rasa syukur atas eksistensi kita di dunia dg otak yg sempurna..^_^
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk memberi saya kritik dan saran dengan menulis komentar disini.. ^^
BalasHapusSaya tidak akan membela pendapat saya, padahal saya belum memberikan pendapat, lho :D
Suka-suka penulisnya aja deh, yang penting ane ngerti maksud tulisannya (padahal kurang ngerti maksudnya) :p
BalasHapusYang penting pesaanya sampai..
BalasHapus*Keknya ketutupan sama kata G****K deh ^^a