Langsung ke konten utama

Hidup Tenang

 


Pernah nggak denger orang ngomong, hidup gue nggak tenang.
Lah iya, elu kan punya hutang. Haha.

Tapi kita nggak bahas hutang kali ini, kita bahas cara hidup tenang. Kek saya. Iya, saya, Iyain aja sih.

Sebelum itu, pernah dengar juga nggak stigma. Eh, elu kayaknya harus ke psikiater. Kena mental kayaknya. Jadi selalu merasa insecure melulu karena ina inu.

Padahal kalau beneran ke psikiater, disuruh curhat doang. Beneran.
Saya liat di drakor, film begitu soalnya.
Bilang aja elu belum pernah, iya sih. Amit - amit.

Terus gimana cara elu hidup tenang, Ndri? Tentu saja dengan banyak uang wkwkwkw salah satunya.

Tapi itu bukan yang utama, buktinya waktu saya jaman perjuangan juga tenang kok hidup. Karena apa?

Ya karena apa pun masalahnya, dekat dengan Tuhan itu solusinya.

Makanya ada shalat, dzikir, sedekah, baca Alquran, baca bismillah waktu mau aktivitas, baca sejarah umat masa lampau yang awalnya begitu, akhirnya begini. Baca tanda - tanda dan seterusnya yang bisa membuatmu dekat, atau minimal ngerasa dekat.

Gitu sih, jadi elu ngeliat gue keliatannya nggak punya masalah. Padahal mah baku - hantam ya harus tetap ada.

Tapi hidup tenang jadinya.

Komentar

  1. Betul sekali dekat dengan Allah hidup akan tenang

    https://gordenrumah.com

    BalasHapus

Posting Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

The Hearts

Letakkan dunia di telapak tanganmu, jangan taruh ia di dalam hatimu.. Lalu, apakah yang harus ditaruh di dalam hatimu dan hatiku? _________________ Image by  Christos Kaouranis

Believe II

Skenario manipulasi melesat.. Dan kini terlihat engkau tersesat.. Lantas bagaimana? Antah berantah semak belukar kebenaran terpendam.. Terbalut debu dan terjaga dalam dekapan biarawan malam.. Engkau harus mendekat membuka mata dan pikiran.. Dan kembali menggigit dengan geraham dua warisan.. Menyetor kekurangan dan penuhi hati dengan cahaya.. Niscaya engkau bisa melihat.. Melihat isi dari segala manipulasi agenda rahasia.. Agenda rahasia yang tidak lagi menjadi rahasia.. Ketika hati percaya kepada janji lama dan pikiran merdeka! Eastearth. Image by :  Callum Baker

The Watchman

Dan terjagalah para penjaga malam..  Siap siaga di sudut sunyi..  Terjagalah para penjaga malam.. Bermunajat di gelap sepi.. Jauh dari keramaian..  Berharap ampunan dan lafalkan permintaan.. Image by :  Imanuel Thallinger

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Komitmen

  John is a man of focus, commitment and sheer will. Fokus, berkomitmen dan berkemauan keras. Setidaknya itulah salah satu hikmah selain nonton baku hantam John Wick dan kawan - kawan. Familiar, similiar bukan? Dengan kata komitmen aka Istiqomah dalam bahasa arabnya. Saya agak kaget, door! Haha. Berapa banyak dari kita yang bisa seperti John? Yang fokus, berkomitmen dan berkemauan keras dengan apa yang kita lakukan? Eh, jangan kita deh. Saya saja, sampai saat ini juga masih terus berusaha. Sampai saya mendengar langsung seseorang, seduaorang berkata: Sudah, kalau mau kerjasama soal website dan tetek bengeknya sama Andrie aja. Paling bener. *Asli, ini bukan iklan.

Niat

Tuan, Engkau yang paling tahu.. Tentang puja - puji, ciptaan-Mu paling rentan tertipu, cenderung untuk itu.. Ridha Tuan, harusnya selalu. Tapi niat bisa terbolak - balik, terbisik oleh si penipu.. Maka, Tuan. Tetapkan hati hamba, untuk selalu, selalu berpihak kepada-Mu.  

Kembali Lagi

  Panggilan itu terasa mendadak, sama sekali tidak menyangka. Di tengah kesibukan masa muda, berusaha menyatukan puzzle - puzzle semesta. Harus berhenti dan menerimanya. Tentu saja harus diterima dengan suka cita. Inilah panggilan, undangan yang tidak semua pihak dimampukan menjawabnya. Lantas, dengan alasan macam apa menolaknya? Kini, setelah delapan tahun lamanya. Dengan kerinduan sangat dan sedikit memaksa. Tidak sendiri ingin kembali, membawa belahan jiwa, sempurna agama. Wahai, Mekkah - Madinah.