Ada seorang anak masih duduk di bangku TK, hari itu mamanya mendaftarkan anaknya ke TPA untuk belajar Al Qur'an. Anak ini senang sekali bisa ikut TPA, beberapa hari kemudian sang anak mengajukan permintaan kepada mamanya.
Image : composita |
"Ma, aku ingin seperti bu guru, aku ingin pakai jilbab seperti bu guru,".
"Jangan nak,". jawab mamanya. "Kamu jangan pakai jilbab, kamu belajar ngaji saja jangan ikut-ikutan pakai jilbab,".
Sesekali dia mau menuruti mamanya, tapi lain kesempatan dia berkata lagi.
"Ma, aku ingin seperti bu guru, aku ingin pakai jilbab seperti bu guru... seperti teman-temanku, aku malu kalau tidak pakai jilbab,".
"Jangan nak,".
Anak itu mulai mengancam "Kalau tidak boleh pakai jilbab, aku tidak mau ikut TPA,".
"Jangan sayang,".
"Aku maunya pakai jilbab,".
"Jangan sayang,".
"Ma..,".
"Jangan,".
"Ma,,..".
"Jangan, Anton!,".
Cerita ini nampaknya lucu, bagaimana mungkin seorang anak laki-laki ingin pakai jilbab hanya karena gurunya pakai jilbab, hanya karena teman-temannya pakai jilbab. Terkadang kita pun mengalaminya, sebagian besar orang salah memilih contoh. Salah memilih figur yang layak dicontoh.
Banyak laki-laki mencontoh gaya wanita sedangkan wanita mencontoh gaya laki-laki. Kegagalan seseorang dalam hidup ini biasanya karena ia salah memilih contoh, karena ia tidak memiliki contoh yang tepat.
Sungguh dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik, yang patut dicontoh untuk sepanjang masa.
Bagus Hernowo.
Komentar
Posting Komentar