Langit Nilai

Galau..  Apa yang digalaukan?  Risau..  Apa yang dirisaukan?  Aku galau, galau akan dosa-dosa tersembunyi..  Aku risau, risau apakah Engkau akan mengenalku nanti?.. Image by :  Ali Mir

Hening..   Dan aku tidak butuh siapa-siapa..   Hanya diri-Mu saja..   Damai..   Lewat perjalanan astral barusan..   Engkau mengajarkan..   Aku tidak butuh siapa-siapa..   Hanya b utuh dengan-Mu saja, sudah..

Aku tak tahu semua apa yang terjadi dengan semua kebaikan yang telah kuusahakan.. Tapi minimal aku membuat perbedaan dalam hidup.. baik untuk diri sendiri dan aku berharap untuk orang lain, dan karenanya aku tak pernah bosan! apa lagi rapuh.. aku merasa BERARTI!

  Bahagia ada bersama orang lain..  Tapi bila kau bisa bahagia sendirian, cobalah..  Itu bukan suatu dosa.. Dan bila kau merasa jenuh dengan bahagia yang palsu itu...  Cobalah berbagi kebahagiaan dengan yang lain dan rasakan..  Rasakan juga pahalanya..

"Assalamualaikum,". Sapa, laki-laki setengah baya, kuperkirakan usianya 40-an keatas. Aku tidak tahu namanya tapi aku sering bertemu saat shalat berjamaah di Mushalla kecil yang agak dekat dengan rumahku. "Waalaikumsalam," Aku menjawab, senyum dan kami pun berjabat tangan. "Disana ramai?," Tanyanya, kebetulan aku berjamaah subuh di Masjid dan kami bertemu di jalan menuju pulang. "Ramai,". Jawabku singkat. "Disini mah cuma 3 orang, saya, Pak Haji terus siapa satu lagi?,". Dia menerangkan keadaan jamaah Mushalla tanpa kutanya. "Pak Tua!?,". "Iya, Pak Tua.. Disini mah nggak ada penduduknya..,". Dia menyudahi percakapan, tersenyum dan mulai masuk ke dalam Mess tempatnya bekerja. Entah apa arti senyumannya. ~DISINI NGGAK ADA PENDUDUKNYA~ Padahal banyak rumah di sekitar Mushalla.

Heran, ada pihak yang mengenal keburukan lalu mengikutinya.. Mengenal kebaikan lalu meninggalkannya..

  Mereka berlomba mengurus penampilan luar, termakan iklan-iklan kepalsuan .. Dan lupa mengurus apa yang sebenarnya perlu diurus, diperhatikan.. ________________

Bertahan, sebentar lagi kawan.. Keruh langkah, tapi tetap terarah.. Biasakan.. Lepaskan.. Pembodohan.. Euforia perlawanan.. Menjadi minoritas dalam mayoritas norma.. Berpegang dengan dua warisan.. Tidak akan sesat selamanya.. Selamanya.. Selama-lamanya.. Kembali ke rumah.. Perumahan cahaya.. 

Ragamu bersamaku, tapi tidak dengan jiwamu..

Hai dunia.. Hai dunia.. Apakah engkau menginginkan diriku? Atau kepadaku engkau rindu? Mustahil, mustahil! Perdayakanlah orang lain.. Aku telah menceraimu tiga kali.. Tidak ada jalan untuk kembali.. Umurmu sedikit, hidupmu hina dan bahayamu besar.. Aduhai betapa sedikit bekal, dan betapa jauhnya perjalanan dalam kesepian di jalan.. Imam Ali bin Abi Thalib ra.

Terima kasih, sunyi.. Engkau telah menemani.. Dan engkau kesedihan.. Telah memberi banyak semangat kebahagiaan.. Semua hanya tentang waktu.. Waktu yang akan menjemputmu.. Mendekapmu.. Redup.. Memegang janji Sang pemilik langit dan bumi.. Akan keindahan kehidupan yang abadi..

Sederhana saja jika aku manusia, wajib aku membenci zionisme! Sederhana saja jika aku manusia, aku akan berbuat untuk Palestina! Dengan sesuatu yang aku punya dan bisa, walaupun lemah hanya dalam do'a..