Waktu masih jomblo, pertanyaan yang paling sering saya dapatkan pastinya,
Kapan nikah?
Banyak sejarah pembullyan, shitposting di timeline saya, dan pasti komentar selalu ramai
Setelah menikah, pertanyaannya berganti, dan tentu saja sudah bisa ditebak.
Sudah punya anak belum?
Dan perkara pertanyaan ini sudah lumrah sekali di masyarakat Indonesia yang ramah tamah, tepo sliro, gemah ripah lohjinawi.
Syukur alhamdulillah, Gusti Allah belum ngasih saya amanah dan titipan, rezeki dalam bentuk seorang anak. Kalau dalam bentuk lain, buanyak.
Tapi ada juga pernyataan yang bisa bikin sakit hati, terutama untuk istri. Semacam ini,
- Buat apa duit banyak, kalau bukan buat anak.
- Tinggal berdua aja, ngurusin kucing. Nggak sepi emang.
- Dan seterusnya..
Tapi untuk saya pernyataan seperti itu mah, fine - fine aja. Bodo amat, saya kan cuma peserta.
Peserta dalam ujian-ujian, yang kebetulan salah satu soalnya tentang menunggu..
Seperti Ibrahim dan Sarah merindukan Ismail. Yang kemudian menyusul Ishak. Eh, tapi harus nikah dengan Hajar dulu yak? *bisa aja elo Ndri
Jadi untuk teman-temanku yang menjaga sikapnya, mensupport, bahkan ketika kopdar agak risih ketika membahas tentang seorang anak ini, nggak perlu nggak enak hati ya.
Eh, soal usaha bikinnya gimana Ndri? Ya, enak sih.. wkwkwk
Percayalah, saya sudah berusaha semaksimal mungkin.
Soal hasilnya bukan urusan saya kan?
Komentar
Posting Komentar