Langsung ke konten utama

Emang salah handphonenya!

Gak usah ribet-ribet membicarakan perkembangan tekhnologi akhir-akhir ini, karena dengan sendirinya tanpa sebuah presentasi pun tekhnologi dapat mudah digunakan dan disalahgunakan. Itu sebuah kebenaran yang sudah dilakukan pembenaran. Sehingga siapapun vendor pemilik hak paten gadget suatu alat sangat dengan mudah memasarkan produknya didalam negeri pertiwi ini.


Handphone sebagai salah satu tekhnologi mutakhir yang senantiasa berevolusi mengikuti perkembangan kebutuhan para pemakai dan pengguna, belakangan menjadi semakin menggila. Tak pernah sebelumnya terpikirkan akan dapat melihat acara televisi dimanapun kita berada, well guys, sekarang menjadi ada. Bukan sulap bukan sihir, bukan magic dan juga musyrik.
Sesuai dengan hukum alaminya, suatu alat dapat menjadi jahat dan dapat menjadi baik sesuai dengan penggunaannya, begitu juga dengan alat komunikasi yang satu ini. Dari namanya pun telah memiliki ragam, dari mulai handphone, mobile phone, selullar phone,  dan silahkan buat nama sendiri karena gak bakal ada yang ngelarangnya.


Handphone adalah tekhnologi menembus batas, lebih menembus batas dibandingkan media yang kamu gunakan untuk ngebaca tulisan ini. Handphone bener-bener telah menempatkan dirinya di sektor komunikasi bebas arah. Kemanapun dan apapun dapat terjadi dengan handphone. Dari tindak penipuan hingga percintaan, Tulisan ini melihat handphone lagi-lagi dalam kiprahnya di dunia percintaan para manusia penggunanya, tidak mengangkat handphone dalam folder pencurian, coz udah ada pihak berwajib yang ngurusin begituan.


Percintaan dan unsur-unsur yang terkait dengannya merupakan partikel yang saling menyatu, bagaikan senyawa kimia yang dapat berubah rasa bila sukses memadukannya. Handphone dalam konteks ini sebagai unsur sarana penting dalam mengambil alih menggantikan peran burung merpati dan pak pos dalam menyatukan hati dua insan. Dibelahan bumi manapun handphone dapat menembusnya. Dengan ukuran yang tak sampai 10cm, benda tersebut dapat melumpuhkan jarak sejauh ratusan mil. Tidak perlu membutuhkan Doraemon dengan pintu ajaibnya apalagi lemari masa depan di meja belajar Nobita. Tapi cukup dengan menekan tombol yang tepat, siapapun dan dimanapun lokasinya dapat mudah ditemukan.


Karena pentingnya benda ini, dua orang kekasih yang mabuk asmara pun wajib untuk memilikinya. Sebab dengannya jalinan kisah kasih asmara dapat bertahan lama. Dapat dibayangkan betapa jengkelnya sang kekasih bila pecintanya tak menghubungi selama sehari. Pengennya sang kekasih ada disisi, tapi apa daya ia jauh disana. Aha! Jangan panik dan cemas karena ada handphone disisi anda. Kekasih tak menghubungi jangan khawatir untuk coba mencari yang lain. Dengan handphone semua menjadi mudah. Dan untuk kultur Indonesia rasanya tak perlu ada pelajaran maupun kurikulum khusus yang menjelaskan hal ini. Secara sendirinya dapat bisa tanpa bantuan staff pengajar.


Kenapa sih ngangkat tema ini, kayak orang kurang kerjaan aja? Hei! Justru ini adalah pekerjaan, pekerjaan kita semua untuk mengatasi tingkat sakit jiwa pemuda bangsa yang bakalan parah nantinya. Dari mulai kuping budek sampe tangan keseleo harus diantisipasi bersama. Harus dibuat hari bebas handphone sedunia, agar yang merana tidak hanya penghisap tembakau karena telah memiliki hari berskala dunia duluan. Tapi pengguna handphone pun sadar atau tidak ia terkena syndrom addict yang membunuh. Udah deh nggak usah senyum-senyum tinggal bilang iya aja khan gak repot.


Setelah kemarin kita mengangkat betapa berartinya motor dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara juga bercinta. Kali ini handphone menjadi sasaran utama pembicaraan ini, kalo kamu ngerasa gak penting buat baca tulisan ini, suer deh gak salah buat nutup halaman web ini dan buka tab baru sambil menuliskan address www.friendster.com.


Siapa bilang cinta itu buta! Bahkan untuk seorang tuna netra pun kini cinta tak lagi buta, selama handphone ada di genggamannya, ia dapat menghubungi sang istri ataukah juga pujaan hati dengan settingan alat yang telah disempurnakan. Bayangkan aja, dengan handphone yang salah pencet nomer seorang anak SD dapat pacaran dengan anak kuliahan, seorang tukang jamu dapat salah sambung dan nyambung beneran sama seorang kuli bangunan. Lagi-lagi penulis katakan bukan sulap bukan sihir, bukan magic bukan musyrik!


Salah siapa? Sulit buat menentukan salah siapa, kasian juga bila benda lagi-lagi disalahkan tanpa tahu apa hukumannya. Jadi masalah salah atau tidak tergantung pak Presiden aja. Weittssss, jangan beranjak dulu apalagi keburu bosen baca nih tulisan, tapi coba istirahat sejenak kalo lagi agak mumet bacanya sambil ngelirik handphone yang ada disekitar kamu, liat tuh sapa tau ada es-em-es dari si ehem-ehem..hayoo dibales dulu.


Guys, ini bukan di negeri dongeng apalagi di negeri yang gak jelas, dimana ini terjadi pada kamu dan tetangamu. Cukup dengan ngasal pencet nomor maka hubungan berkelanjutan pun dapat terjadi, gak perlu tau dia siapa dan dimana, tapi kalo es-em-esan dah berasa mesra apa salah jika anak manusia berpadu cinta dengan perantara telpon genggam?


Sulit dipungkiri, dan ini tidak hanya pada anak muda yang masih berjaya, seorang kakek tua dengan status duda pun dapat asyik telpon-telponan hemat dari jam sebelas malam sampe sebelas siang dengan mbak warung yang jadi langganannya. Masa bodo dengan dunia, sebab bagaikan samudera yang dalam, sang kakek telah berenang hingga tengahnya, butuh sedikit keberanian untuk menyentuh dermaga si pujaan hati.


Tambah lagi dengan content yang makin menunjang dari provider kesayangan. Semakin seru juga kita amati perang tarif, dari yang dengan syarat sampai yang tanpa tapi. Dus, ini semua ada tidak hanya persaingan, tapi ini semua ada untuk kalian yang masih muda. Umat Islam gak perlu diserang dengan ekspansi militer lagi seperti dahulu. Kala ghazwul fikri dapat tembus dengan hal ini, silahkan aja siapapun dia pasti dibuat kelabakan karenanya. Bahkan seorang aktivis dakwah bisa melejitkan fitrah cintanya kepada aktivis dakwah satunya lagi. Saling tebar perhatian dan kekaguman, hingga jerat kenistaan terbuka lebar. Tadinya aktivis dakwah sekarang ia membuka gerai voucher karena sangat cintanya pada gadget multifungsi ini. Lebay? Terserah mau dibilang apa, lha wong kalo fakta berbicara mau dikata apa?


Bahkan kadang handphone bisa menjadi sumber malapetaka bagi pecandu kenikmatan. Maksudnya sih ketika sedang berhubungan ingin mengabadikan tindakan dalam bentuk media, tapi apa daya ulah tangan iseng pun bisa jadi membelenggu dirinya dikemudian hari.


Itulah cinta, dan selalu ada sarana yang menghubungkannya. Tak seru jika pembicaraan ini berakhir tanpa solusi. Bisa-bisa yang nulis melakukan malpraktek dengan metode induksi lewat tulisan ini. Baiklah kita angkat solusi yang semoga dapat menjawab semuanya. Standar emang dan sangat remeh buat dilaksanakan. Tapi khan biasanya dari yang remeh bila terbiasa dilakukan gak menutup kemungkinan dapat menjadi efek positif bagi khalayak banyak.



  1. gunakan handphone sesuai dengan kebutuhannya (ya iyalah..mana ada handphone digunakan buat menyikat cucian).
  2. hendaklah memahami kembali tujuan kamu dibelikannya handphone oleh ortu kamu tercinta.
  3. jangan salah gunakan tanggung jawab yang telah diberikan oleh ortumu.
  4. hemat listrik dan pemakaian karena sekarang di negara ini juga lagi krisis listrik, so gunakan charger seperlunya.
  5. mubazir! Ingat mubazir kalo buat main-mainan doang, sayang pulsa. Seandainya jatah beli pulsa kamu yang sia-sia itu buat berbagi kepada sesama, niscaya ada balasan lho dibalik itu semua.
  6. lepaskan pemikiran negatif dikala datang dengan induksi positif. Maksudnya ialah kamu coba hilangkan rasa sayang-sayangan tanpa kejelasan dengan kekasih hati. Kalo berani bilang cinta, tanggungjawab dong dengan menikahinya!
  7. jika salah nomor ketika menghubungi jangan diteruskan, yakinlah bahwa kamu benar-benar salah orang dan orang salah yang kamu hubungi adalah tak sesuai dengan yang kamu bayangkan.
  8. abaikan nomor gak dikenal yang tiba-tiba datang, jangan keganjenan pengen ngubungin balik. Toh kalo mang dia temenmu dan ada kepentingan pasti bakal ngubungin lagi.
  9. kalo minjem hape temen buat es-em-es atau miskol jangan lupa diapus jejaknya dari hape temen kamu itu. Mengirim atau menghubungi dengan teman kamu, dan biarkan lawan bicaramu itu bales ke hapemu. Sehingga kamu juga nutup celah fitnah buat temenmu juga.
  10. terakhir hendaklah kamu mengetahui jika suatu benda digunakan untuk kebaikan maka yang menggunakannya pun akan mendapatkan manfaat dan kebaikan atas hal yang ia lakukan, begitu pun dengan keburukan.
  11. jangan letakkan handphone sembarangan dan jangan biarkan siapapun orang yang tidak kamu percayai mengacak-acak handphonemu, waspadai tangan usil yang buka-buka inbox es-em-es kamu atau sok-sok mau nyomblangin kamu dengan gaya miskol pake hape kamu dari ulah tangan tak bertanggung jawab.
  12. gunakan content handphone yang ada dengan sebaik mungkin serta bijaklah dengan kebajikan ketika memutuskan merekam memori kenangan di media tersebut.


Mungkin ini yang dapat disampaikan, sebuah bentuk pesan moral ditengah situasi bangsa dan ditengah momen kebangkitan nasional. Bangkit itu aku, untuk Indonesiaku. Sebuah artikel yang mengajak pemuda dan lingkungannya untuk sadar dari keterpurukan (cieeehh, Nasionalis banget...)



So bijaklah dalam menggunakan handphone agar gak gigit jari yang berkepanjangan! 
By: Rizky Aji

Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

Wejangan Pernikahan

  Nikah bukan sekedar nikah, bukan sekedar melepas bujang, mengganti status. Ada yang harus diperjuangkan dalam menikah. Harus semakin dekat dengan Allah, kalau semakin jauh dalam pernikahan harus dievaluasi pernikahannya. Semalam sebelum akad beberapa tahun ke belakang, kalimat diatas masuk ke aplikasi pesan dari seseorang. Sebuah bekal, yang ternyata sampai saat ini tetap relevan. Karenanya saya teruskan, baik untuk yang belum dan sudah mengarungi bahtera pernikahan. Karena dalam pernikahan, semua pasangan punya ujian. Dari harta, anak, orang tua, mertua, saudara dan lain sebagainya. Bahkan, termasuk diri sendiri juga ujian bagi pasangan. Maka harus melihat akhirnya, in the end. Makin dekat atau malah menjauh dari-Nya. Jadi, bagaimana?

Nazarku, Tunai!

Google Adsense Luminate Pokoknya berapa pun nanti uang pertama hasil dari belajar Internet Marketing harus disedekahkan, titik! Yaa, kata-kata itulah yang pernah saya ucapkan... dan Alhamdulillah sekarang sudah terlaksana :) Bagaimana ceritanya? Mau tahu? Tidak? Bodo Amat!.. Ah tetap akan saya tulis :D Permulaan.. Saya mengenal Internet Marketing (selanjutnya saya sebut IM) bermula dari hobi ngeblog, blog walking sana-sini, nulis apa saja di blog pribadi ini. Kebetulan dulu banyak waktu luang karena basicnya operator War-Net, otomatis banyak mengembara di Belantara Google, sekarang juga masih sih :D.. Selanjutnya.. Setelah tahu apa itu IM, untuk lebih fokus saya putuskan Sign Out jadi operator War-Net, beli Netbook + Modem dan mulai 'bertapa'.. :3 kebetulan di rumah buka Konter Pulsa dari sebelum kerja di War-Net, sebenarnya saya jadi operator itu ada tujuannya supaya tahu apa itu komputer dan tahu apa itu Internet (Maklum GAPTEK :D). Jadi soal keuangan

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Siapa?

Ini pertanyaan menarik, dan saya sudah selesai dengan diri sendiri sejak umur 20-an. Saya juga sempat 'galau' ketemu orang takut, minder, tidak percaya diri di usia sehabis menyelesaikan pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah. Terus gimana caranya? Mulai dari pertanyaan, kita ini siapa dan mau kemana? Dan saya akhirnya menjalani apa saja yang ada di depan saya saat itu, apa saja. Beneran. Pada suatu titik saya menemukan apa yang saya sukai, lalu tekuni. Karena setiap kita punya kecenderungan, ini sudah ditulis sebelum kita lahir, jauh disana.   Dan saya tercerahkan dengan penjelasan 'seseorang' dengan perkataan ini :   Kita mau menghadap Tuhan nanti sebagai apa? Presiden? Orang yang mengambil tanggung jawab dalam keluarga ? Orang yang mengurusi urusan orang banyak? Orang biasa saja yang penting tidak merugikan orang lain? Dan lain seterusnya…. Udah, gitu aja. 😌

Jum'at Terakhir

Pernah liat atau dengar ceramah, nasihat, booster, mungkin lagi scroll timeline terus isi materinya itu kita banget, di momen memang kita membutuhkanya? Pernah kan ya? Saya yakin 100 persen jawabannya pernah. Karena memang sesayang itu Dia, ngasih tanda dimana - mana. Dan itu termasuk nikmat dari-Nya juga. Persis seperti isi khutbah Jum'at kemarin, tumben sekali saya tidak micro sleep terus jadi deep sleep. Bahwa kalau kita menghitung nikmat-Nya, tidak akan pernah ada hasil dari jumlah bilangannya. Kalau pun lautan menjadi tinta, dan ranting-ranting pohon di seluruh dunia ini menjadi pena. Terus kenapa title post ini Jum'at Terakhir? Karena saya sudah lama tidak mendengar perkataan imam Jum'at yang berkata sebelum shalat dilaksanakan : Lurus dan rapatkan shaf, Jum'at ini, Jum'at terakhir kita. Semua jamaah terdiam, bahkan anak - anak kecil yang biasanya punya 'kegiatan tersendiri'. Tidak ada kegiatan di momen itu, khusyuk. Mungkin perkataan Jum'at Terakh

Beban

  Tetaplah bernafas, walau tidak berguna. Eh, kata siapa? Minimal jadi beban keluarga. Sangat memotivasi bukan? Haha. Tapi ya begitulah, untuk generasi sandwich seperti saya. Membawa beban keluarga adalah sebuah anugerah, berkah. Ladang amal yang tidak perlu dicari, karena memang sudah datang sendiri. Tidak perlu kesana - kemari. Tetapi terkadang sulit dikenali, oleh pihak yang lupa dirinya sendiri. Untuk apa dia diciptakan di dunia ini. Prestasi puncak Khabib Nurmagomedov bukan ketika dia menang dua puluh sembilan kali. Tapi ketika resign dari octagon untuk menghabiskan waktu bersama sanak famili. Jadi ternak teri, anter anak anter istri. 😌

The Hearts

Letakkan dunia di telapak tanganmu, jangan taruh ia di dalam hatimu.. Lalu, apakah yang harus ditaruh di dalam hatimu dan hatiku? _________________ Image by  Christos Kaouranis