Langsung ke konten utama

Antara Teman dan Sahabat


Ada satu perbedaan antara
menjadi seorang kenalan/
teman dan menjadi seorang
sahabat.

Pertama, seorang
kenalan adalah seorang yang
namanya kita ketahui, yang
kita lihat berkali-kali, yang
dengannya mungkin kita miliki
persamaan, dan yang
disekitarnya kita merasa
nyaman.

Ia adalah orang yang dapat
kita undang ke rumah dan
dengannya kita berbagi.

Namun mereka adalah orang
yang dengannya tidak akan
kita bagi hidup kita, yang
tindakan-tindakannya kadang-
kadang tidak kita mengerti
karena kita tidak cukup tahu
tentang mereka.

Sebaliknya, seorang sahabat
adalah seseorang yang kita
cintai.. Bukan karena kita
jatuh cinta padanya, namun
kita peduli akan orang itu, dan
kita memikirkannya ketika
mereka tidak ada.

Sahabat-sahabat adalah orang
dimana kita diingatkan ketika
kita melihat sesuatu yang
mungkin mereka sukai, dan
kita tahu itu karena kita
mengenal mereka dengan
baik.

Mereka adalah orang-orang
yang fotonya kita miliki dan
wajahnya selalu ada di kepala
kita.

Mereka adalah orang-orang
yang kita lihat dalam pikiran
ketika kita mendengar sebuah
lagu di radio karena mereka
membuat dirimu berdiri untuk
menghampiri mereka dan
mengajak berdansa dengan
mereka atau mungkin kita
yang berdansa dengan
mereka, mungkin mereka
menginjak jari kakimu, atau
sekedar menempatkan kepala
mereka di pundakmu.

Mereka adalah orang-orang
yang diantaranya kita merasa
aman karena kita tahu
mereka peduli terhadapmu.

Mereka menelpon hanya
untuk mengetahui apa
kabarmu, karena sahabat
sesungguhnya tidak butuh
suatu alasanpun.

Mereka berkata jujur-pertama
kali - dan kita melakukan hal
yang sama. Kita tahu bahwa
jika kita memiliki masalah,
mereka akan bersedia
mendengar.

Mereka adalah orang-orang
yang tidak akan
menertawakanmu atau
menyakitimu, dan jika mereka
benar-benar menyakitimu, dan
jika mereka benar-benar
menyakitimu, mereka akan
berusaha keras untuk
memperbaikinya.

Mereka adalah orang-orang
yang kita cintai dengan sadar
ataupun tidak.

Mereka adalah orang-orang
dengan siapa kita menagis
ketika kita tidak diterima di
perguruan tinggi dan selama
lagu terakhir di pesta
perpisahan kelas dan saat
wisuda.

Mereka adalah orang-orang
yang pada saat kita peluk,
kita tak akan berpikir berapa
lama memeluk dan siapa yang
harus lebih dahulu
mengakhiri.

Mungkin mereka adalah orang
yang memegang cincin
pernikahanmu, atau orang
yang mengantarkan/
mengiringmu pada saat
pernikahanmu, atau mungkin
adalah orang yang kita nikahi.

Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

The Watchman

Dan terjagalah para penjaga malam..  Siap siaga di sudut sunyi..  Terjagalah para penjaga malam.. Bermunajat di gelap sepi.. Jauh dari keramaian..  Berharap ampunan dan lafalkan permintaan.. Image by :  Imanuel Thallinger

Nazarku, Tunai!

Google Adsense Luminate Pokoknya berapa pun nanti uang pertama hasil dari belajar Internet Marketing harus disedekahkan, titik! Yaa, kata-kata itulah yang pernah saya ucapkan... dan Alhamdulillah sekarang sudah terlaksana :) Bagaimana ceritanya? Mau tahu? Tidak? Bodo Amat!.. Ah tetap akan saya tulis :D Permulaan.. Saya mengenal Internet Marketing (selanjutnya saya sebut IM) bermula dari hobi ngeblog, blog walking sana-sini, nulis apa saja di blog pribadi ini. Kebetulan dulu banyak waktu luang karena basicnya operator War-Net, otomatis banyak mengembara di Belantara Google, sekarang juga masih sih :D.. Selanjutnya.. Setelah tahu apa itu IM, untuk lebih fokus saya putuskan Sign Out jadi operator War-Net, beli Netbook + Modem dan mulai 'bertapa'.. :3 kebetulan di rumah buka Konter Pulsa dari sebelum kerja di War-Net, sebenarnya saya jadi operator itu ada tujuannya supaya tahu apa itu komputer dan tahu apa itu Internet (Maklum GAPTEK :D). Jadi soal keuangan

Believe II

Skenario manipulasi melesat.. Dan kini terlihat engkau tersesat.. Lantas bagaimana? Antah berantah semak belukar kebenaran terpendam.. Terbalut debu dan terjaga dalam dekapan biarawan malam.. Engkau harus mendekat membuka mata dan pikiran.. Dan kembali menggigit dengan geraham dua warisan.. Menyetor kekurangan dan penuhi hati dengan cahaya.. Niscaya engkau bisa melihat.. Melihat isi dari segala manipulasi agenda rahasia.. Agenda rahasia yang tidak lagi menjadi rahasia.. Ketika hati percaya kepada janji lama dan pikiran merdeka! Eastearth. Image by :  Callum Baker

The Hearts

Letakkan dunia di telapak tanganmu, jangan taruh ia di dalam hatimu.. Lalu, apakah yang harus ditaruh di dalam hatimu dan hatiku? _________________ Image by  Christos Kaouranis

Niat

Tuan, Engkau yang paling tahu.. Tentang puja - puji, ciptaan-Mu paling rentan tertipu, cenderung untuk itu.. Ridha Tuan, harusnya selalu. Tapi niat bisa terbolak - balik, terbisik oleh si penipu.. Maka, Tuan. Tetapkan hati hamba, untuk selalu, selalu berpihak kepada-Mu.  

Ikuti Kata Hatimu

Sebentar, hati yang bagaimana dulu? Idiom 'ikuti kata hati' hanya berlaku untuk hati yang bersih, bebas dari belenggu. Baru bisa menilai dengan jernih segala sesuatu. Dan, seharusnya hari ini dan seterusnya sudah begitu. Ikuti kata hatimu. Selamat datang wahai hati - hati yang baru. Eid Mubarak!

Itikaf

  Entah sudah berapa kali saya menulis tema ini, tapi akan saya coba ulangi lagi. Barangkali bisa memberikan sedikit arti. Saya mengenal kata ini dari tahun dua ribu tiga belas. Kisah Nabi menghabiskan sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan berdiam diri di Masjid di tahun itu sukses membuat saya tidak mudik ke kampung halaman di hari - hari menjelang lebaran, dari tahun itu, tahun berikutnya dan tentu saja tahun ini. Kenapa? Pertama, tentu saja ingin mengikuti tuntunan Sang Junjungan. Yang pastinya tidak sempurna. Kedua, waktunya jiwa pulang, mencoba mendekat, berusaha dekat dengan Sang Pemilik Jiwa. Ketiga, cara pandang melihat dunia saya telah sangat berubah dengan mengasingkan diri dari hiruk-pikuk banyaknya aktivitas menjelang lebaran. Bisa kasih contohnya? Wah banyak sekali listnya. Enaknya sih sambil ngobrol menikmati senja. Lah. Yang sederhana, tidak ribet beli baju lebaran, keperluan lebaran dan lain sebagainya. Karena memang sudah disiapkan sebelumnya. Haha. Saya pernah baca ki