Ini pertanyaan menarik, dan saya sudah selesai dengan diri sendiri sejak umur 20-an. Saya juga sempat 'galau' ketemu orang takut, minder, tidak percaya diri di usia sehabis menyelesaikan pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah. Terus gimana caranya? Mulai dari pertanyaan, kita ini siapa dan mau kemana? Dan saya akhirnya menjalani apa saja yang ada di depan saya saat itu, apa saja. Beneran. Pada suatu titik saya menemukan apa yang saya sukai, lalu tekuni. Karena setiap kita punya kecenderungan, ini sudah ditulis sebelum kita lahir, jauh disana. Dan saya tercerahkan dengan penjelasan 'seseorang' dengan perkataan ini : Kita mau menghadap Tuhan nanti sebagai apa? Presiden? Orang yang mengambil tanggung jawab dalam keluarga ? Orang yang mengurusi urusan orang banyak? Orang biasa saja yang penting tidak merugikan orang lain? Dan lain seterusnya…. Udah, gitu aja. 😌
Ini satu poin dari khutbah Jum'at yang sayup - sayup saya ingat tadi siang. Kok cuma satu? Ada saja sudah alhamdulilah. 😌 Apa tandanya hidupmu penuh dengan keberkahan? Apapun kondisinya, lapang atau sempit, sehat atau sakit, kaya ataupun miskin. Engkau semakin dekat dengan-Nya. Silahkan di cek, saya juga ngecek soalnya. Jangan - jangan ada salah langkah dalam pengambilan keputusan, pilihan - pilihan. Yang malah membuat kita menjauh dari-Nya. Karena bukan Dia yang punya potensi menjauh, tapi kita sebagai hamba yang kadang terpengaruh, terbisik, tergelincir oleh Sang Pembisik yang cerdik. "Ia tidak akan membiarkanmu lari dari-Nya, Ia akan menyimpan hatimu dalam hati-Nya, siang dan malam,". Baha'i Walad.