Skip to main content

Prioritas Bahagia

 



Kemarin nonton video dari salah satu channel YouTube luar yang isinya menanyakan para expatriate kenapa betah tinggal di Indonesia.

Yang saya tonton ini sudah tujuh tahun tinggal di Indonesia. Dia enggan balik lagi ke negara asalnya, Italia.

Kenapa?

Katanya karena menemukan makna hidup di Indonesia. Hampir bunuh diri karena depresi, tapi syukurlah dia kesini dan tidak jadi.

Tepatnya?

Disini, tepatnya di Bali. Tapi bukan di Canggu, karena itu sama saja seperti kota negara besar lain. Tapi di sudut pelosok Bali yang belum terlalu terkena modernisasi.
Bukan pula Jakarta yang sesak dengan hustle culture-nya. Yang semuanya tentang uang, uang dan uang, katanya.
Mereka beragama, tapi lupa atau dilupakan oleh sistem yang ada.

Apa?

Prioritas bahagia, tidak seperti yang dia alami di Italia sana. Kerja, kerja, kerja lalu (mungkin) bahagia dengan yang dihasilkan di masa tua.
Disini, orang mengedepankan bahagia diurutan pertama. Uang diurutan sekian.
Mengedepankan hubungan dengan orang - orang terdekat, melakukan hal yang disuka. Menghabiskan waktu dengan lebih bermakna.

Kesimpulan?

Ini bukan tulisan AI kali, yaelah. Pake kesimpulan segala.

 

 

Comments

7 Hari Dilihat

Point of View

Di Balik Konspirasi

Siapa?

Fatherless

Anugerah

Kekasih-Nya