Lelaki adalah dia yang bisa dipegang kata - katanya.
Salah satu kalimat dari Ibu yang selalu berusaha saya terapkan dalam menjalankan peran di kehidupan.
Dan agaknya itu menjadi standar nilai yang diam - diam saya pegang dalam menilai seseorang.
Siapapun dia. Beneran siapapun.
Ketika nilai itu dilanggar dan saya tahu, runtuh sudah persona, reputasi siapapun itu.
Saya bisa dengan mudah memaafkan, tapi tidak melupakan. Saya akan membuang jauh-jauh interaksi dengan siapapun itu.
Kan ada namanya kesempatan kedua? Taubatan nasuha?
Lha, saya kan manusia. Bukan Tuhan.
😌
Komentar
Posting Komentar