Apa semua hal perlu dikomentari? Atau kita tunggangi untuk keperluan eksistensi?
Dulu saya begitu, nggak ada kerjaan emang wkwkwwk
Apa saya harus kasih solusi, sedangkan yang punya masalah nggak minta solusinya.
Apa saya harus menjawab, kalau yang ngasih pertanyaan saja nggak ada.
Apa saya harus berkomentar, sedangkan yang dikomentari saja.. terusin sendiri.
Emang pinter si mang Mark Zuckerberg nanya melulu apa yang kita pikirkan. Kepo banget

Adakalanya menjadi pengamat komentar lebih seru, makannya kerjaan saya sekarang namanya..
Social Media Analysis.
Keren yak? Padahal bahasa Indonesianya,
Tukang Baca Komentar.
Komentar
Posting Komentar