Nikah bukan sekedar nikah, bukan sekedar melepas bujang, mengganti status. Ada yang harus diperjuangkan dalam menikah. Harus semakin dekat dengan Allah, kalau semakin jauh dalam pernikahan harus dievaluasi pernikahannya. Semalam sebelum akad beberapa tahun ke belakang, kalimat diatas masuk ke aplikasi pesan dari seseorang. Sebuah bekal, yang ternyata sampai saat ini tetap relevan. Karenanya saya teruskan, baik untuk yang belum dan sudah mengarungi bahtera pernikahan. Karena dalam pernikahan, semua pasangan punya ujian. Dari harta, anak, orang tua, mertua, saudara dan lain sebagainya. Bahkan, termasuk diri sendiri juga ujian bagi pasangan. Maka harus melihat akhirnya, in the end. Makin dekat atau malah menjauh dari-Nya. Jadi, bagaimana?
Personal Blog of Andrie Whe
adekku putih, aku hitam *manis*, tapi kami menyatu dalam sebuah ikatan keluarga..
BalasHapuswahahahaha
apaan coba'?
abaikan kak..
abaikan..
abaikaaaan >,<
Baiklah, aku akan mengabaikan kamu yang hitam 'manis'.. T.T
BalasHapusEh?
tolong yaa, kata 'manis' di tulis pake huruf kapital, di underlined, trus di bold kak !
BalasHapushoho
sok nge-bossy :P
Maksa beudh deh, Manis.. XP
BalasHapus