Langsung ke konten utama

Mari Bercanda n_n

(sekedar contoh)
“Eh tahu gak, setiap jumat di rumah sakit itu selalu ada yang mati loh…Dan penyebabnya misterius…Dan dokterpun ga ada yang tahu…” celetuk Fulan pada teman - temannya.
“Eh, masa? Emang kamu tahu penyebabnya?” tanya temannya.
“Halah…ternyata tiap jumat itu ada si cleaning service yang dengan entengnya nyabutin stop kontak alat nafas pasien dan menggantinya dengan vacuum cleaner, mulai deh…” tukas Fulan yang serentak diringi gelak tawa teman – temannya…
--------------------------------
Ya…itulah bercanda. Canda memang dapat menghibur, mencairkan suasana, menghilangkan ketegangan, menenangkan keresahan dan meredakan amarah. Bahkan, tak jarang di dalam setiap canda yang kita berikan akan tercermin rasa persaudaraan dan persahabatan yang seakan penuh keakraban…
Di satu sisi, canda yang dapat membuat orang lain senang dapat disebut sebagai kebaikan karena Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam mengisyaratkan dalam haditsnya bahwasanya senyum yang dengannya orang menjadi senang adalah suatu kebaikan. Beliau bersabda,
“Senyummu untuk saudaramu, adalah shadaqah bagimu…” (HR. At Tirmidzi, 328/1956)
Namun seperti apakah canda yang dicontohkan oleh panutan kita yang mulia, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam…??? Apakah seperti canda kita…???
Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu dengan Abu Umair, adik dari sahabat Anas ibnu Malik-radliyallahu’anhu- ketika ia masih anak-anak. Beliau kemudian mencandainya tentang anak burung yang ia pelihara…
“Abu Umair, apa yang dilakukan anak burungmu?” Demikian beliau memberikan canda dan senyuman kepada Abu Umair…
Lihatlah apa yang dikutip ahli hadits Imam Abu Dawud. Beliau meriwayatkan, ada seseorang mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, “Ya Rasulullah, sertakan-lah saya,” pintanya, “Kami akan membawamu (naik) di atas anak unta,” jawab Nabi, “Apa yang dapat aku lakukan dengan anak unta?”, tanyanya kebingungan (karena tak banyak yang bias dilakukan oleh anak unta). Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Bukankah unta dewasa itu adalah anak unta juga.” (HR. At Tirmidzi).
Subhanallah…canda segar ini-lah yang akan menimbulkan senyuman – senyuman manis dari orang – orang di sekitar kita serta menjadikan pergaulan serasa hangat dan penuh keindahan…
Bahkan ada diantara sahabat yang mulia ada yang sangat suka dengan bercanda sehingga Imam Ibnu ‘Abdil Barr mensifati sahabat dalam bukunya Al Isti’ab  4/1526 sebagai seorang pecanda…Beliau adalah Nu’aiman Ibnu ‘Amr bin Rifa’ah. Meskipun disifati sebagai seorang pecanda, namun keimanan para sahabat tetap-lah kokoh dan setinggi gunung, demikian-lah yang dikatakan oleh Abdullah ibnu ‘Umar –radliyallahu’anhuma-

BEBERAPA KETENTUAN DI DALAM BERCANDA
Bercanda dibolehkan selama sesuai dengan syari’at. Hal-hal di bawah ini perlu diperhatikan, agar bercanda tidak berbalik menjadi dosa, sebagai berikut:

  1. Tidak Menjadikan Tuntunan Agama Sebagai bahan Canda. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, Artinya “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab, ”Sesungguhnya kami hanya bersendau gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah, “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema’afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (QS. 9:65-66) Termasuk di dalamnya menjadikan sunnah Nabi, seperti: Memelihara lihyah, mengangkat celana di atas mata kaki bagi lelaki. Jika ajaran agama dijadikan gurauan sekecil apa pun, dapat menyebabkan kekufuran. Abdullah Ibnu Abbas –radliyallahu’anhuma- pernah berkata, ”Barang siapa melakukan dosa lalu ia tertawa (merasa senang), maka ia akan masuk neraka di dalam keadaan menangis.”  
  2. Bukan Merupakan Cacian dan Cemoohan. Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. 49:11) Disamping lisan, cacian dapat dilakukan dengan gerakan isyarat atau mata. Nabi yang mulia-pun melarang untuk mencaci, “Jangan engkau bergembira dengan (cela) saudaramu, bisa saja itu akan menjadi sebab Allah untuk mengasihinya, dan mencobamu (dengan semisalnya).” (HR. At-Tirmidzi) Ketahuilah wahai teman…Kehormatan harga diri di dalam  Islam sama dengan kehormatan darah dan harta. Kesadaran orang untuk tidak mencuri harta atau mencelakai orang lain, belumlah cukup tanpa adanya kesadaran untuk menjaga kehormatan orang. Nabi bersabda, “Setiap muslim dengan muslim lain diharamkan darah, harta dan harga dirinya.” (HR. Muslim)  
  3. Bukan Merupakan Ghibah. Orang yang sering bercanda kemungkinan berat akan terjerumus ke dalam ghibah. Ia mengira mungkin ini hanya sekedar canda, padahal Nabi mendefinisikan ghibah dengan, “Menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang tidak disenanginya.” sebagaimana tertera di dalam hadits riwayat Imam Muslim.  
  4. Tidak Menjadikan Canda Sebagai Kebiasaan. Pribadi seorang muslim hendaknya serius dan bersahaja, sedang bercanda hanyalah sekedar sela saja,untuk rehat dari kepenatan. Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa menjadikan humor sebagai profesi adalah sebuah kesalahan besar (dlm buku Ihya ‘Ulumuddin 3/129) 
  5. Isi Canda Adalah Benar, Bukan Dusta dan Tidak Dibuat-Buat. Nabi bersabda, “Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa, celakalah!” (HR. Abu Dawud)Naudzubillahi min dzaliik…
  6. Mengondisikan Canda Dengan Tempat, Suasana dan Orang yang Dicandai. Ketahuilah teman…Bercanda dengan orang yang dihormati semisal ulama bisa dianggap kurang sopan. Bercanda dengan orang awam dan kebanyakan orang bisa mengurangi kewibawaan. Demikian pula, bercanda dengan orang yang belum dikenal bisa dipersepsikan sebagai penghinaan.
Kemudian…simaklah pesan Imam An-Nawawi tentang bercanda, bahwasannya bercanda yang dilarang adalah canda yang berlebihan dan dijadikan sebagai kebiasaan yang dapat menyebabkan orang - orang banyak tertawa. Sedangkan banyak tertawa dapat memadamkan cahaya hati. Kadangkala bercanda (yang demikian), akan berakhir dengan cacian, cemoohan, menanamkan dendam dan memudarnya kewibawaan. Canda yang dilakukan Nabi adalah bercanda yang bersih dari sifat-sifat di atas (al Adzkar/468)
Dimulai sejak huruf ini tertulis, kami pribadi berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar dilindungi dari canda dengan sifat – sifat yang bisa merendahkan…dan tidak memuliakan…
Wallahu a’lam

By: Didit Fitriawan

Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

Nazarku, Tunai!

Google Adsense Luminate Pokoknya berapa pun nanti uang pertama hasil dari belajar Internet Marketing harus disedekahkan, titik! Yaa, kata-kata itulah yang pernah saya ucapkan... dan Alhamdulillah sekarang sudah terlaksana :) Bagaimana ceritanya? Mau tahu? Tidak? Bodo Amat!.. Ah tetap akan saya tulis :D Permulaan.. Saya mengenal Internet Marketing (selanjutnya saya sebut IM) bermula dari hobi ngeblog, blog walking sana-sini, nulis apa saja di blog pribadi ini. Kebetulan dulu banyak waktu luang karena basicnya operator War-Net, otomatis banyak mengembara di Belantara Google, sekarang juga masih sih :D.. Selanjutnya.. Setelah tahu apa itu IM, untuk lebih fokus saya putuskan Sign Out jadi operator War-Net, beli Netbook + Modem dan mulai 'bertapa'.. :3 kebetulan di rumah buka Konter Pulsa dari sebelum kerja di War-Net, sebenarnya saya jadi operator itu ada tujuannya supaya tahu apa itu komputer dan tahu apa itu Internet (Maklum GAPTEK :D). Jadi soal keuangan

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Siapa?

Ini pertanyaan menarik, dan saya sudah selesai dengan diri sendiri sejak umur 20-an. Saya juga sempat 'galau' ketemu orang takut, minder, tidak percaya diri di usia sehabis menyelesaikan pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah. Terus gimana caranya? Mulai dari pertanyaan, kita ini siapa dan mau kemana? Dan saya akhirnya menjalani apa saja yang ada di depan saya saat itu, apa saja. Beneran. Pada suatu titik saya menemukan apa yang saya sukai, lalu tekuni. Karena setiap kita punya kecenderungan, ini sudah ditulis sebelum kita lahir, jauh disana.   Dan saya tercerahkan dengan penjelasan 'seseorang' dengan perkataan ini :   Kita mau menghadap Tuhan nanti sebagai apa? Presiden? Orang yang mengambil tanggung jawab dalam keluarga ? Orang yang mengurusi urusan orang banyak? Orang biasa saja yang penting tidak merugikan orang lain? Dan lain seterusnya…. Udah, gitu aja. 😌

Abnormal

‎ "Anakku abnormal, lain dari yang lain,". Ibuku. ♥ 11 hours ago  via  eBuddy  ·  Unlike  ·  You and  Black Flag  like this. Muhammad 'profkz' Hifrinal   Kalo normal, tar ngikutin zaman yang udah kebalik dong.. Hahahaha.. 10 hours ago  ·  Unlike  ·    1 person Andrie Whe   That's right, bro! hahaha :D 10 hours ago  ·  Like

We Are Terrorist!

Jika Mengajarkan Tauhid ke generasi muda adalah gerakan teroris, MAKA SAYA ADAL AH TERORIS! Kata kolektif tolol bernama BANDAR METAL orang ini adalah TERORIS!!! By:   Thufail Al Ghifari (Lead Vocal From The Roots Of Madinah Muhammad 'profkz' Hifrinal   kita terroris dan kita bangga (?) 18 hours ago  ·  Like Andrie Whe   Jika kata 'Teroris' sekarang didefenisikan untuk seseorang yang ingin beragama secara kaffah, wajib! m| 17 hours ago  ·  Like  ·    1 perso n

Karena..

"Mana yang kamu pilih, mencintai apa dicintai? apa alasannya?,". "Mencintai, karena-Nya,".

Presenting Art

Informasi yang berlebihan hanya membuat bosan, lebih baik perlahan-lahan supaya penasaran.. Biarkan dia haus, dan berilah dia air setengah gelas saja.. Karena segala yang berlebihan, tidak akan ada kebaikan.. Bukankah wahyu itu turun secara bertahap, lalu selalu menjadi yang dinanti-nantikan? Untuk menjawab segala persoalan?