Entah darimana datangnya perempuan ini, aku yang sibuk belajar, membangun diri, menjadi sedikit 'terganggu' dengan kehadirannya.
Kadang aku acuhkan, tapi tetap saja dia berusaha mencari perhatian.
Aku terkadang senang, terkadang menjadi kehilangan kalau dia sedikit menghilang, heran.
Cinta?
Haha, buang jauh - jauh pikiran itu kawan.
Siapalah aku ini, sebelah mata pun kalau lawan jenis melihatnya.
Hanya anak muda biasa - biasa, dengan harapan yang tidak biasa.
Ini sepenggal kalimat waktu itu yang kutuliskan tentangnya :
Di sela-sela antah berantah perjalanan..
Menyusup masuk meramaikan..
Situasi menjadi semarak..
Langit biru itu semakin intens berarak..
Intuisi, inspirasi..
Tekanan, dorongan..
Kata yang terbaca ini..
Pembuktian..
Senang? Entahlah..
Dan ini balasannya:
Selalu ku coba mengeja makna dari tiap baris kata yang kau tata..
Persepsi kita boleh jadi berbeda..
Tak perlu lah aku tau yang hakikat..
Aku cukup bahagia dengan apa yang bisa ku ikat..
Siapa dia?
Tentu saja, teman hidup, teman bertengkar, menua, sehidup sesurga.
Semoga.
Bernama, Vidia.
Komentar
Posting Komentar