Langsung ke konten utama

Aku Hampir Menjadi Ateis di Jepang, Anonim





Bada Maghrib setelah menyantap hidangan berbuka, duduk di teras Masjid, saya mendapatkan kisah ini.

Oh iya, saya sudah kenal dengan orangnya tahun lalu, tapi disini saya tulis anonim saja.

A: Gimana Ndri, jualan lancar?
Q: Alhamdulillah..
A: Gimana, udah nikah?
Q: Alhamdulillah, setelah lebaran dua minggu kemarin nikah. 😁
A: Udah punya momongan?
Q: Belum *nyengir
A: Terus masih tinggal sama orang tua?
Q: Langsung pisah begitu nikah pak.. Hehehe
A: Oh dimana? Beli, KPR atau ngontrak?
Q: Di Duta Kranji, Alhamdulillah masih ngontrak. Mau KPR takut riba. Nanti kalau udah saatnya beli cash.. Hehehe
A: Sama kok, saya juga sudah tujuh belas tahun ngontrak.

Skip, jadi disini intinya saya dan beliau bahas tentang riba dan seterusnya. Sampai...

A: Sama aja kok, beli atau ngontrak. Rasanya sama. Tapi dari ketenangan beda.
Q: Lebih berkah ya Pak..
A: Iya, Alhamdulillah. Saya punya anak 5 nurut semua. ( Salah satu anaknya temen saya itikaf dari tahun lalu)
Q: Alhamdulillah..
A: Oh ya, dulu waktu saya di Jepang hampir jadi Atheis.
Q: Lho, gimana ceritanya tuh?
A: Jadi tahun 1997 saya kerja di Jepang, bisa dibilang lumayan mapan. Gaji besar sekitar dua puluh satu jutaan perbulan, pokoknya hidup enak. Saya jadi bandingkan kenapa kok Jepang bisa semaju ini, padahal kan mereka Atheis atau percaya bukan kepada Tuhan melainkan dewa. Sedangkan Indonesia yang mayoritas beragama Islam kok begitu negaranya.
Q: Iya ya pak..hmm
A: Sampai suatu malam saya shalat minta petunjuk. Kalau memang Engkau ada ya Allah, tolong kasih saya petunjuk keberadaan-Mu.
Q: Hmm.. Terus titik baliknya dimana pak?
A: Lumayan lama mas Andre, berbulan - bulan saya baru sadar, ternyata saya lebih beruntung daripada orang Jepang. Mereka maju iya, tapi Jepang juga negara yang penduduknya tingkat stressnya tinggi, bunuh dirinya juga.
Biasanya yang saya amati kalau mereka dapat masalah dan udah mentok nggak ketemu jawabannya dilampiaskan tuh ke pelacuran, minum, sama game.
Q: Hah game?
A: Iya game, jangan salah. Game center disana banyak orang tua yang maen.
Q: Wah, ok.. Terus pak..
A: Disitulah saya sadar, hidup saya lebih tenang karena mempunyai keyakinan akan adanya Allah. Dibandingkan orang Jepang yang kalau punya masalah, terus mentok ujungnya bunuh diri.

Eh, pembicaraan terpotong. Bidadari pertama saya datang. Kangen anaknya ini.

Sekian, semoga ada hikmahnya. Kalau ada penambahan. Wajar yaa, intinya seperti itu. Banyak sih saya dapat cerita beginian, tapi baru ini yang sempat ditulis. Maapin klo judulnya klik bait.. Hehehe 🙏




Image by : Dario

Komentar

7 Hari Banyak Dilihat

Di Balik Konspirasi

Memohon perlindungan dari fitnah darinya.. Di setiap akhir sujud sembah.. Tapi bagaimana? Paranoid, asing, aneh, kuno bla bla bla.. Alergi, phobia bla bla bla.. Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."

Siapa?

Ini pertanyaan menarik, dan saya sudah selesai dengan diri sendiri sejak umur 20-an. Saya juga sempat 'galau' ketemu orang takut, minder, tidak percaya diri di usia sehabis menyelesaikan pendidikan formal di Madrasah Tsanawiyah. Terus gimana caranya? Mulai dari pertanyaan, kita ini siapa dan mau kemana? Dan saya akhirnya menjalani apa saja yang ada di depan saya saat itu, apa saja. Beneran. Pada suatu titik saya menemukan apa yang saya sukai, lalu tekuni. Karena setiap kita punya kecenderungan, ini sudah ditulis sebelum kita lahir, jauh disana.   Dan saya tercerahkan dengan penjelasan 'seseorang' dengan perkataan ini :   Kita mau menghadap Tuhan nanti sebagai apa? Presiden? Orang yang mengambil tanggung jawab dalam keluarga ? Orang yang mengurusi urusan orang banyak? Orang biasa saja yang penting tidak merugikan orang lain? Dan lain seterusnya…. Udah, gitu aja. 😌

Wejangan Pernikahan

  Nikah bukan sekedar nikah, bukan sekedar melepas bujang, mengganti status. Ada yang harus diperjuangkan dalam menikah. Harus semakin dekat dengan Allah, kalau semakin jauh dalam pernikahan harus dievaluasi pernikahannya. Semalam sebelum akad beberapa tahun ke belakang, kalimat diatas masuk ke aplikasi pesan dari seseorang. Sebuah bekal, yang ternyata sampai saat ini tetap relevan. Karenanya saya teruskan, baik untuk yang belum dan sudah mengarungi bahtera pernikahan. Karena dalam pernikahan, semua pasangan punya ujian. Dari harta, anak, orang tua, mertua, saudara dan lain sebagainya. Bahkan, termasuk diri sendiri juga ujian bagi pasangan. Maka harus melihat akhirnya, in the end. Makin dekat atau malah menjauh dari-Nya. Jadi, bagaimana?

Senja Kala Hidayah Dan Penghancur Berhala

Mendekatlah engkau ke dalam pelukanku.. Agar dapat kupecahkan seribu ketakutanmu.. Tak akan kubiarkan satu hal saja melukai hatimu.. Walau kusadari lelaki ini memang tidak sempurna.. Tapi bersama Allah kuyakin semua akan baik-baik saja.. Kuyakin semua akan baik-baik saja.. Sempurnakan setengah agamaku.. Biar kucintai semua kekuranganmu.. Ajarkan aku menerima mensyukuri dan dewasakan hidup ini bersamamu.. Terukir kisah makna cinta sejati.. Karena bersama Allah kuyakin akan baik-baik saja.. Kuyakin semua akan baik-baik saja.. Thufail Al Ghifari.

Masjid III

Andrie Whe ‎"Waspadai lelaki yang tidak berjamaah di Masjid, jangan-jangan dia wanita,"Anonymous. Unlike  ·   ·  Share  ·  Sunday at 12:50  near  Jakarta You,  Black Flag ,  Opik Bobotoh ,  Ian Farih Montolalu  and  5 others  like this. Dimas Aby Wichesa   wkakakak Sunday at 12:53  ·  Like Andrie Whe   Hati-hati.. :D Sunday at 12:53  ·  Like Dimas Aby Wichesa   jd klu kgk berjamaah di sangka Waria :P Sunday at 12:55  ·  Unlike  ·    1 person Andrie Whe   Persis! X) Sunday at 12:56  ·  Like Aku tidak main-main ketika menulis status ini, aku sedang menyindir..  Aku sedang menyampaikan mata rantai pesan, pesan yang menekankan indahnya kebersamaan.. Sebuah teladan dari manusia pilihan.. berjamaah atau bakar saja rumahnya!..

Segel Ghaib

Sungguh.. Aku rindu.. Membenamkan wajahku.. Lima waktu.. Cukup? Membuat tanda.. Mengistirahatkan jiwa.. Lalu 'segel ghaib' akan tercipta.. Sebuah identitas.. Dari Sang pemilik jiwa.. Dan hanya yang dititipkan 'cahaya'.. Yang mampu membaca.. Melihatnya.. Mengenalnya..

Beli

Murah kalau ada uangnya, mahal kalau tidak ada uangnya.. Itulah ajaran ibuku, setidaknya untuk tidak minder, bahwa bisa kebeli kok.. kalau memang butuh tentunya.. Image by :  Caras Ionut