Aku harus menekannya lagi.. Lalu sembunyi.. Gerilya hati.. Tidak mati.. Remah-remahnya tersisa.. Bagian terbanyak tentu saja untuk-Nya.. -----------------------------------------------
Tanpa perayaan.. Posisi telah diambil.. Tidak butuh pengakuan.. Kemana saja selama ini?.. Apa yang disibukkan? Mengurai puzzle hidup.. Benang merah.. Indah.. Waktu.. Dan Tulang Rusuk? --------------------------------------- Aku jatuh hati pada sajak Tiga.. Pada kesederhanaan Ikatan Dua yang maknanya begitu mengena.. Pada filosofi cangkir kosong dan seteko resah.. Pada metamorfosa rasa dalam barisan kata yang tumpah ruah.. Duhai penterjemah rasa.. Aku tak mampu mengganti Tujuh dengan Tiga belas.. Atau berapa pun itu sebagai balas.. Hanya untaian do'a dari hati yang ikhlas.. Semoga tulang rusuk yang hilang itu kau temukan lekas.. Hahaa.. :D
Upgrade Niat.. Sunyi... Tersembunyi.. Dan Inti.. Jauh dari pembicaraan.. Malaikat tidak mencatat.. Terkhusus untuk-Nya.. Mengenai balasan.. Pasrah.. ----------------------------------------
Gelap masih dapat melihat.. Retina menyesuaikan kadar cahaya.. Demikian juga perjalanan samar-samar ini.. Akan mencukupkan kadar-kadarnya sendiri.. Nilai tertinggi yang diabdi.. _______________________________
Dalam astral diingatkan.. Jangan terkotak.. Jangan menjadi kotak.. Dalam astral pesan kedamaian.. Ramah tamah, pengertian.. Penuh keakraban, perbedaan.. _____________________________________
Ekspetasi terlalu tinggi.. Bukan.. Terlalu berharap.. Bukan, dan iya terhadap Maha Tinggi.. Lantas bagaimana? Biar ia suci.. Sebagaimana alur air.. Terkesan lambat, dan nyatanya bergerak.. Ingat..
Kata-kata adalah cermin, dan ia juga tempat bersembunyi yang rapi.... kelihatan di depan, tanpa bisa melihat objek di belakang.... butuh beraneka macam tafsir terkaan... But, I like it... :)
Akhirnya tidak bisa mengelak.. Penterjemah rasa itu mulai bekerja.. Pelan, mengembalikan yang hilang.. Memang, harus diisi setelah kekosongan.. Aku? Yaa, kenapa aku? Kamu? Yaa, kenapa kamu? Begitulah, biar mudah.. Begitulah, harus uzlah..
Selengkapnya tentang nilai.. Bela, berkorban, yakin.. Energi entah darimana, nyaris ghaib.. Kekekalan yang hampir abadi, sampai dibawa mati.. Dengannya hidup penuh sesak akan arti.. Sampai nanti dibangkitkan kembali..
Di sela-sela antah berantah perjalanan.. Menyusup masuk meramaikan.. Situasi menjadi semarak.. Langit biru itu semakin intens berarak.. Intuisi, inspirasi.. Tekanan, dorongan.. Kata yang terbaca ini.. Pembuktian.. Senang? Entahlah.. __________________________________ Selalu ku coba mengeja makna dari tiap baris kata yang kau tata.. Persepsi kita boleh jadi berbeda.. Tak perlu lah aku tau yang hakikat.. Aku cukup bahagia dengan apa yang bisa ku ikat..