Langsung ke konten utama

Postingan

Adatapsi

Gelap masih dapat melihat.. Retina menyesuaikan kadar cahaya.. Demikian juga perjalanan samar-samar ini.. Akan mencukupkan kadar-kadarnya sendiri.. Nilai tertinggi yang diabdi.. _______________________________

Dalam Astral

Dalam astral diingatkan.. Jangan terkotak.. Jangan menjadi kotak.. Dalam astral pesan kedamaian.. Ramah tamah, pengertian.. Penuh keakraban, perbedaan.. _____________________________________

Resistensi

Ekspetasi terlalu tinggi.. Bukan.. Terlalu berharap.. Bukan, dan iya terhadap Maha Tinggi.. Lantas bagaimana? Biar ia suci.. Sebagaimana alur air.. Terkesan lambat, dan nyatanya bergerak.. Ingat..

Kata

Kata-kata adalah cermin, dan ia juga tempat bersembunyi yang rapi.... kelihatan di depan, tanpa bisa melihat objek di belakang.... butuh beraneka macam tafsir terkaan... But, I like it... :)

Terjemah Rasa

Akhirnya tidak bisa mengelak.. Penterjemah rasa itu mulai bekerja.. Pelan, mengembalikan yang hilang.. Memang, harus diisi setelah kekosongan.. Aku? Yaa, kenapa aku? Kamu? Yaa, kenapa kamu? Begitulah, biar mudah.. Begitulah, harus uzlah..

Nilai

Selengkapnya tentang nilai.. Bela, berkorban, yakin.. Energi entah darimana, nyaris ghaib.. Kekekalan yang hampir abadi, sampai dibawa mati.. Dengannya hidup penuh sesak akan arti.. Sampai nanti dibangkitkan kembali..

Penyusup

Di sela-sela antah berantah perjalanan.. Menyusup masuk meramaikan.. Situasi menjadi semarak.. Langit biru itu semakin intens berarak.. Intuisi, inspirasi.. Tekanan, dorongan.. Kata yang terbaca ini.. Pembuktian.. Senang? Entahlah.. __________________________________ Selalu ku coba mengeja makna dari tiap baris kata yang kau tata.. Persepsi kita boleh jadi berbeda.. Tak perlu lah aku tau yang hakikat.. Aku cukup bahagia dengan apa yang bisa ku ikat..

Makna

Aku sudah lupa.. Nama nama dari setiap barisan kata yang pernah kau tata.. Dalamnya pesan yang ingin kau sampaikan.. Riuhnya rasa yang coba kau ungkapkan.. Inginku hanya menyelami maknanya.. Enggan aku mencipta tandingannya..

Refleksi...

Datang tiba-tiba, entah darimana.. Bertanya, menyapa dan selanjutnya.. Aku siapa? Engkau siapa? Kita.. Aneh, heran, sejenisnya.. Bagaimana cerita indah ini bermula? Dorongan energi siapa? Abstrak.. Lalu bagaimana akhirnya? Penasaran..

Kembali ll

Yakin itu harus tumbuh.. Sebab lelah itu akan berlabuh.. Sebelumnya engkau harus lusuh.. Kelak engkau akan dibalas dengan penuh.. Sementara, persetan dengan dogma mainstream era digital.. Sementara, harus menggali lagi sejarah seribu empat ratus tahun yang kekal.. Kuatlah, tabahlah..

Pesan Astral

Dalam astral.. Diingatkan.. Disadarkan.. Lorong waktu ke masa silam.. Apa tujuan? Kenapa? Apa? Pertanyaan-pertanyaan.. Semangat berbagi yang besar.. Menampar! Terlempar! Bangun, merenung, pelajaran sadar..

Kata

Tanpa rujukan, Ini bermula.. Dengan membaca, Sebatas Ingatan.. Bendahara kata, Literatur hati yang peka.. Beserta tuangan perasaan yang harus diluapkan.. Biar terbaca.. Biar menjadi perisai lupa.. Untuk sekarang.. Untuk kemudian.. Dan tentu saja, Ini bukan sajak cinta.. Hanya..