Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Old Circle

E : Le, itu temenmu kok tua - tua semua ya. A : Iya Mak, saya jadi yang paling muda.. Haha. E : Nyambung kamu ngobrolnya? A : Disambungin Mak. Begitu respon Ibu saya ketika melihat foto di atas. Di semester kedua, tahun kedua saya belajar membaca Al Qur'an . Teman sekelas saya sedikit berubah. Nah, foto diatas adalah makan - makan penutupan libur semesteran. Biasanya diadakan cukup di kelas. Tapi karena ada seseorang kakek, eh sesebapak yang sepertinya sudah finansial freedom , kami semua diajaknya makan - makan di luar. Alhamdulillah. Saya lihat kartunya warna hitam waktu bayar - bayar dan nggak cuman satu pula. Kerjanya apa ya? Ya ngaji lah, masa kerja wkwkwkw Entah kenapa, semesta menempatkan saya di lingkaran yang kebanyakan umurnya sudah diatas rata - rata. Mulai dari lingkungan tempat tinggal, sampai tempat belajar. Seakan-akan berusaha melengkapi kehidupan saya yang fatherless biar tidak terlalu nelangsa. Belajar bagaimana caranya menghadapi kehidupan dari cerita - cerita m...

Ada Untukmu

A : Say, ikutan acara ini nyok. V : Boleh, tapi kenapa? A : Ketemu mereka... Yang dibalik senyum mereka ada cerita yang tidak diceritakan, tentang tanggung jawab, luka, dan keberanian untuk bertahan. Itu yang saya post sebagai caption di IG dan FB . Tapi beneran? Sebenernya biar ada kegiatan aja sih di hari Sabtu. Biar ada kegiatan yang bermutu. Jadi, sebelumnya nggak gitu? Ya nggak juga lah yu. Tapi kenapa ikutan? Mau ' ngaji ' diri aja bayar. Iya juga sih kenapa ya? Sebagai jama'ah Jum'at yang sering lupa ditanya materi khutbahnya apa. Ngaji dengan vibes nonton konser seperti ini menjadi sesuatu berbeda, minimal materinya diingat di kepala, masuk ke dalam jiwa. Tsah! Sepertinya telah menjadi trend di kalangan orang yang 'ngaji' beberapa tahun kebelakang, khususnya di kota besar. Ya, setiap masa ada caranya. Tiap cara ada masanya. Terus hikmahnya apa? Dah ikutan aja, kali dapat hidayah . Haha.

Aliran Sebelah

Tidak perlu menjadi pusat perhatian, tidak perlu juga menjadi seperti yang kebanyakan. Mainstream - anti-mainstream - side stream . Gaya bet dah lu Ndre. Biarin, biar kek pakar aritmatika , eh bahasa. Wkwkwk Ya, di zaman yang apa - apa sebisa mungkin harus di-posting. Apa - apa soal branding . Termasuk tulisan ini yang berlagak penting. Diam, memang benar sebuah kemewahan. Bukan berarti diam secara harfiah, tetap berproses pastinya. Soal validasi hanya dari yang tahu - tahu saja.      

Paradoks

“Ini soal ambisi. Bukan. Ini soal batasan,”. Bejo , The Raid .   Needing nothing, attracts everything. Ada benarnya, semakin kita tidak membutuhkan apa - apa. Semakin apa - apa itu datang kepada kita. Dia tahu, ini waktunya Aku berikan. Hamba ini sudah lulus ujian. Itu kenapa saya jadi ingat dialog pembuka awal film diatas. Eh, apa - apanya apa? Ya bisa apa saja. Karir, jodoh, impian, harapan, kesuksesan. Tapi ya tentu saja bukan berarti menanti dalam diam. Berambisi tapi melepaskan. Mudah, bukan?